close
Nuga Bola

“The Three Lions” Calon Juara Piala Dunia?

Inggris juara Piala Dunia?

Ya, itu yang dikatakan pelatih timnas Swedia, Janne Andersson

Ia percaya  Inggris punya cukup kekuatan untuk menjadi juara Piala Dunia tahun ini.

Andersson mengatakan hal ini setelah timnya ditundukkan Inggris  di partai perempat final.

“Ya, saya meyakini Inggris cukup bagus untuk memenanginya,” ujar Andersson.

“Mereka sangat kuat dan terorganisir. Saya ingin memberikan pujian kepada tim dan pelatih. Mereka tim yang baik. Mereka tim yang baik dan saya kira mereka sangat mampu untuk jadi juara.”

Swedia yang merupakan tim sangat terorganisir di tangan Andersson kalah karena gol Harry Maguire menyambut sepak pojok Ashley Young dan gol tandukan Dele Alli di babak kedua.

Kiper Inggris, Jordan Pickford, pun tampil gemilang dan membuat tiga penyelamatan krusial sekaligus menghancurkan anggapan bahwa The Three Lions tak pernah punya kiper bagus.

“Ini pencapaian yang bagus bagi tim dan kami berutang pada para penggemar di Inggris yang mempercayai kami,” kata Alli.

“Tentu sangat menyenangkan untuk mencetak gol, terutama dalam momen seperti ini. Sangat mengagumkan rasanya bisa melaju ke semifinal Piala Dunia.”

Kapten Inggris, Harry Kane, yang memimpin perburuan top skor Piala Dunia 2018 dengan torehan enam gol untuk kali pertama di turnamen ini gagal mencatatkan nama di papan skor.

Namun ia menyebut timnya dalam kepercayaan diri yang tinggi. Terakhir kalinya Inggris bermain di semifinal turnamen besar adalah pada Piala Eropa dua puluh dua tahun silam.

“Kami benar-benar gembira. Kami tahu ada pertandingan besar di depan kami, tapi kami merasa sangat baik,” ujarnya.

Di semifinal, Inggris akan berhadapan dengan Kroasia yang melaju berkat menang adu penalti melawan Rusia.

Timnas Inggris melaju ke semifinal Piala Dunia  setelah menang dengan nyaman atas Swedia.

Kemenangan itu bukan hanya membuat The Three Lions untuk kali pertama dalam dua puluh delapan tahun terakhir melaju ke empat besar, tapi juga membuktikan betapa mematikannya bola-bola mati Inggris.

Inggris mencetak gol pertama berkat sepak pojok Ashley Young yang diteruskan oleh sundulan Harry Maguire di menit ketiga puluh.

Gol Maguire itu adalah gol sepak pojok keempat untuk Inggris. Secara total, dari 11 gol yang diciptakan Inggris hingga fase perempat final, delapan di antaranya tercipta berkat bola mati.

Pelatih Inggris, Gareth Southgate, dalam wawancaranya sebelum Piala Dunia dimulai mengatakan bahwa Inggris memang harus memanfaatkan skema bola-bola mati.

Ia menarik kesimpulan ini setelah melihat perjalanan Spanyol ketika juara Piala Dunia delapan tahun silam dan Jerman ketika memenangi Piala Dunia  empat tahun lalu.

“Mereka sebenarnya pandai dalam bola-bola mati. Sebenarnya orang-orang tidak menyadari bahwa itu adalah faktor besar keberhasilan mereka untuk menang,” kata Southgate seperti dikutip dari Esquire.

“Baik Spanyol maupun Jerman memang memainkan bola-bola cantik, tapi jika Anda melihat berapa banyak bola mati yang mereka cetak, itu adalah kunci mereka menjadi sukses.”

Southgate kemudian mengungkapkan bahwa ia belajar untuk menguasai bola mati justru bukan dari tim sepak bola, tapi liga NFL atau sepak bola Amerika. Salah satunya dari klub Seattle Seahawks.

Dari sepak bola Amerika ini, Southgate belajar cara para pemain mengeksploitasi ruang-ruang sempit.

Selain itu, salah satu kunci di balik bola-bola mati Inggris adalah salah satu staf pelatih Southgate bernama Alan Russell.

Ia akan melatih secara rinci posisi para pemain dalam skema bola mati dan melatihnya berulang-ulang. Russel juga akan memberikan analisis lawan-lawan Inggris dalam skema bola mati.

Russel sendiri mantan pemain bola di liga-liga divisi bawah di Skotlandia dan Inggris. Ia memiliki lisensi kepelatihan A dari UEFA dan telah satu tahun bergabung menjadi staf pelatih Southgate.

“Kami menghabiskan banyak waktu di bola mati,” kata Ruben Loftus-Cheek kepada para wartawan.

“Sampai ke detail-detailnya, kemana kami harus berlari dan memblok bola. Sangat hebat sekali bisa menyaksikan hasilnya.”