Tottenham Hotspur menebar “virus” ketakutan lewat Gareth Bale di pertandingan Liga Europa, setelah menghantam klub terkemuka Lega Calcio Internazionale Milan dengan kemenangan telak 3-0 di laga pertama babak 16 besar di Stadion White Hart Lane, London, Jumat dini hari WIB. Satu dari tiga gol kemenangan Tottenham dihasilkan Gareth Bale di menit ke-6. Sedangkan dua lainnya disumbangkan Gylfi Sigurdsson dan Jan Vertonghen.
Dua klub Primer Liga di malam yang sama bertanding tandang, Chelsea dan Newscastle United gagal membawa pulang angka maksimal. Chelsea “The Bules” kalah dari Steaua Bucares dan Newcastle bermain kaca mata, seri, dengan klub Moskwa Anzhi Machakala.
Gareth Bale yang menjadi pilar permainan Spur malam itu tampil elegan dan mengingatkan tataran klub Liga Europa untuk berhati-hati menghadapi mereka. Pembantaian Inter dengan tiga gol merupakan taklimat tentang keperkasaan Spur di bawah asuhan Andre Villas Boas dan menjadikan Bale sebagai sumber ketakutan.
Bale malam itu tidak hanya memberi sinyal kematangan permainan menghadapi klub-klub besar, tetapi juga menantang van Persie dari MU dan Michu dai Swansea dalam persaingan pencetak ol terbanyak Liga Primer. Bale, kini. Hanya selisih satu gol dari Persie mengatakan, akan menyalib pemain asal Belanda itu di pekan-pekan mendatang.
Dalam pertandingan melawan Inter Bale menjadi sorotan ramai media karena pernah menyulitkan Inter dalam dua pertemuan kedua tim di Liga Champions musim 2010-2011. Kali ini, Bale juga langsung memberikan bukti bahwa ia memang menjadi “monster” gawang Inter.
Bukti kehebatan Bale dipertontonkannya di menit awal ketika pertandingan baru berjalan enam menit. Pemain asal Wales itu sudah mampu menaklukkan gawang Inter yang dikawal Samir Handanovic. Umpan silang Sigurdsson disambut sundulan Bale yang menang duel udara dengan Esteban Cambiasso. Bola mengarah ke pojok gawang tanpa bisa dihentikan Handanovic.
Tidak puas dengan gol menit-menit awalnya, Bale terus mengancam gawang Inter begitu bola kembali bergulir setelah gol pertama Spur.. Kali ini, umpan Bale diteruskan tendangan keras Jermain Defoe yang beruntung masih bisa diselamatkan Handanovic.
Memasuki menit ke-18, publik White Hart Lane kembali bersorak. Berawal dari umpan silang Aaron Lennon, Defoe melepaskan tendangan setelah memutar badan, tetapi masih bisa diblok Handanovic. Bola muntah tak disia-siakan Sigurdsson untuk menggandakan kedudukan.
Inter yang tertekan terus menerus baru memperoleh peluang emas mencetak gol pada menit ke-38. Menerima umpan Antonio Cassano, Ricky Alvarez tinggal berhadapan dengan kiper Tottenham, Brad Friedel. Namun, tendangan kaki kiri Alvarez masih melenceng tipis dari sasaran. Skor babak pertama tetap 2-0 untuk keunggulan Tottenham.
Pada babak kedua, Tottenham terus menekan daerah pertahanan Inter. Pasukan Andrea Stramaccioni juga belum bisa menampilkan bentuk permainan terbaik seusai jeda.
Empat menit babak kedua berjalan, Tottenham hampir memperbesar keunggulan. Dari sebuah tendangan bebas, Bale mengirimkan umpan ke tiang jauh ke arah Vertonghen. Sayangnya, Vertonghen gagal memaksimalkan umpan tersebut menjadi gol.
Memasuki menit ke-53, Vertonghen tak menyia-nyiakan kesempatan berikutnya. Umpan sepak pojok Bale disambut sundulan eks kapten Ajax Amsterdam itu untuk membobol gawang Inter dan membuat skor menjadi 3-0.
Tertinggal tiga gol membuat Inter berada dalam tekanan. Akan tetapi, Tottenham tampil nyaris sempurna dengan terus menggempur pertahanan sang lawan. Pertengahan babak kedua atau tepatnya menit ke-69, Lennon hampir saja membuat Inter semakin tenggelam. Beruntung, upaya Lennon dari sisi kanan masih bisa dimentahkan Handanovic.
Inter kembali memiliki kesempatan mencuri gol tandang. Pada menit ke-74, Palacio yang masuk pada awal babak kedua tinggal berhadapan dengan Friedel. Akan tetapi, sepakan mendatar Palacio masih bisa dihentikan Friedel dengan kakinya.
Skor tetap 3-0 untuk kemenangan Tottenham saat wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan. Hasil ini membuat Inter membutuhkan kemenangan besar saat gantian menjamu Tottenham di Stadion Giuseppe Meazza.
