close
Nuga Bola

Sergio Ramos Bikin Real Madrid Meriang

“Perkelahian” Sergio Ramos Garcia, “freeback” Real Madrid, dengan manajemen klub Santiago Bernabeu itu untuk mendapatkan status baru di klausal kontrak, menemukan jalan buntu, setelah keduanya saling tidak akur dalam merumuskan kesepakatan.

Manajemen Real Madrid enggan didikte Ramos karena pemain yang dibeli dari Sevilla itu masih menyisakan kontrak untuk dua tahun ke depan. Sedangkan Ramos sendiri juga tidak ingin kehebatannya sebagai “palang pintu” tim dikalahkan oleh gaji Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale.

Sebagai “freeback” hebat, tidak ingin dipecundangi oleh dua rekannya itu dalam hal penghasilan kerana statusnya sebagai salah satu nama besar yang sudah lama beredar di Santiago Bernabeu dilecehkan klub .

Ramos yang juga idola di Real Madrid, berkat karakter bermainnya yang menawan, ngotot untuk mendapatkan gaji yang setara dengan kehebatannya.

Meski berposisi sebagai pemain bertahan Ramos dikenal agresif melakukan tekel yang bisa menumpulkan serangan lawan dan juga hebat dalam mencetak gol dari bola-bola mati.

Ramos, seperti ditulis “marca,” telah bertransformasi menjadi seorang bek handal baik itu di sisi kanan pertahanan maupun bek tengah.

Hebatnya lagi, karena punya kemampuan mendistribusikan bola dengan apik Ramos juga tidak canggung mengisi posisi gelandang ketika dibutuhkan.

Ramos didatangkan Florentino Perez dengan nilai transfer tidak murah. Dua puluh tujuh euro dari Sevilla. Angka ini cukup fantastis mengingat tercipta pada musim panas sepuluh tahun lalu dan di usia Ramos yang masih remaja.

Kegemilangan Ramos yang tidak akan pernah dilupakan Madridista mungkin tercipta tahun lalu tepatnya di final Liga Champions melawan Atletico Madrid. Sang pemain bertahan mencetak gol krusial yang memastikan El Real menuntaskan ambisi La Decima.

Karena Ramos pesta megah tercipta di ibu kota Spanyol.

Sayangnya dalam sepakbola kemesraan pemain dan klub terkadang berubah cepat. Tidak perlu jauh-jauh, Ramos sang pahlawan, sang legenda hidup sekarang kencang digosipkan meninggalkan Santiago Bernabeu. Sulit dipercaya tetapi rumor ini tidak memperlihatkan tanda-tanda mendingin.

Tidak ada yang pasti soal masa depan pemain dalam sepakbola tetapi sudah menjadi rahasia umum hubungan presiden klub dengan sang bintang dalam beberapa tahun ke belakang kurang harmonis.

Ramos adalah orang yang kerap berselisih dengan Jose Mourinho dan membela Carlo Ancelotti dan sikap ini tidak diamini Florentino yang terwakili dengan sikap dingin klub terhadap permintaan kontrak anyar plus peningkatan gaji.

Situasi terus memburuk dan buntutnya tidak tanggung, tim pertama yang dirumorkan bakal menjadi pelabuhan baru Sergio Ramos adalah Barcelona melalui kandidat presiden Azulgrana Jordi Majo sementara tim kedua yang dihubungkan dengan Ramos adalah raksasa sepakbola Inggris Manchester United.

Bukan tanpa alasan nama besar si Setan Merah naik ke permukaan sebagai salah satu opsi kepindahan Ramos karena Los Merengues lama diketahui mengincar kiper David de Gea. Pada situasi ini, tidak dibutuhkan seorang jenius untuk merancang cerita transfer.

Rumor kepindahan adalah santapan normal bagi pemain top tetapi Ramos diklaim jengkel karena manajemen Real Madrid sama sekali tidak mengeluarkan bantahan terhadap kabar yang menyebutkan dirinya bakal berkostum raksasa Catalan sementara pada rumor pemain lainnya manajemen Los Blancos bersikap sebaliknya; bersedia bersusah-payah membantah atau memproteksi pemain yang dijadikan incaran klub lain.

Tetapi sikap diam klub bisa diartikan hanya dengan menebus klausula bebas transfer yang bisa membuat Ramos meninggalkan Santiago Bernabeu atau dengan kata lain sang legenda hidup sama sekali tidak berada dalam daftar jual musim panas ini.

Jika Ramos memang tidak akan dijual, mengapa kegaduhan tetap terjadi?

Satu pandangan lain menyebutkan kubu Ramos tengah berupaya mendapatkan kontrak anyar dengan nilai maksimal.

Masih ingat kisah ‘kesedihan’ Cristiano Ronaldo pada 2012?

Pada saat itu sang superstar enggan melakukan selebrasi setelah mencetak gol dan ketika ditanya alasannya, jawabannya ringan saja ‘sedih’.

Tentu saja sikap tersebut memancing sejumlah pertanyaan lain termasuk salah satunya kemungkinan trik untuk mendapatkan kontrak dengan nilai yang lebih mewah apalagi situasi tersebut dibumbui rumor kembalinya Cristiano ke Old Trafford atau merapat ke PSG yang memiliki kekuatan finansial luar biasa.

Yang terjadi kemudian adalah Cristiano benar-benar mendapat kontrak baru meski ketika itu menyisakan dua musim kontrak.

Situasi di atas kurang lebih sama dengan yang dihadapi Ramos. Sang pemain bertahan sekarang ini menyisakan dua tahun kontrak dan sama-sama dikaitkan dengan Manchester United plus Barcelona.

Melihat keberhasilan Cristiano mendapat kontrak baru, bisa jadi rumor transfer merupakan salah satu alat tawar pemain untuk meningkatkan penghasilan apalagi pendapatan Ramos jika dibandingkan dengan superstar Portugal bak langit dan bumi bahkan masih lebih sedikit jika dikomparasi dengan gaji Gareth Bale, Iker Casillas dan Karim Benzema.

Kubu Ramos sendiri menegaskan uang bukan masalah. Masa depannya bersama Real Madrid hanya ditentukan oleh kebahagiaan.

Di awal musim tahun lalu Arrigo Sacchi kepada La Gazeeta dello Sport mengaku telah berbincang dengan Ramos dan berdiskusi terkait kontrak. Pada kesempatan tersebut Ramos dklaim siap memperpanjang kontrak namun Florentino enggan menyodorkan gaji yang lebih tinggi.

Apakah Ramos pantas meminta lebih dari klub?

Menilik status dan segala pengorbanan yang telah dikeluarkannya selama ini jelas pantas. Ramos adalah orang yang membuat Florentino tersenyum lebar dan berjalan tegak di Lisabon.

Selama bertahun-tahun Ramos juga dianggap sebagai pemimpin bagi tim di dalam maupun luar lapangan. Sudah banyak bukti yang memperlihatkan Ramos berbicara di depan rekan satu tim sebelum pertandingan termasuk di Estadio da Luz. Inilah bukti pentingnya sosok Ramos di skuat Real Madrid.

Ramos mungkin bukan salah satu pemain yang paling hebat yang pernah didatangkan Florentino namun sang pemain bertahan pantas berdiri sejajar bersama pemain top dunia lainnya yang pernah berkostum Putih-Putih seperti Zinedine Zidane, Ronaldo, Luis Figo dan David Beckham.

Seperti yang diungkap di atas, Ramos menempatkan kebahagiaan di atas segalanya dan fakta ini membuat manajemen El Real wajib memastikan Ramos dalam situasi bahagia hingga petualangan meraih trofi di bawah komando pelatih anyar Rafa Benitez tidak perlu diganggu oleh urusan di luar lapangan…

goal, football espana dan marca