close
Nuga Bola

Sejarah Itu Tak Berulang di Old Trafford

Manchester United tak sepenuhnya gagal membalikkan sejarah, ketika sebagai tim “underdog” menjamu Bayern Muenchen, di leg pertama perempat final Champions League, di Old Trafford, Rabu dinihari WIB, 02 April 2014, walau pun hanya bermain seri, satu – satu, pada pertandingan dramatis

Tiga belas tahun dan tiga tahun lalu, Manchester United mencatat sejarah kelam di Champions League, kala disingkirkan Bayern Muenchen pada fase “knock-out.”

Kali ini, Manchester United yang sedang berada diambang krisis prestasi, setelah pergantian pelatih dari Sir Alex Ferguson kepada David Moyes, masih mampu menjawab tantangan Bayern dengan bermain “all out” serta menyingkirkan penyakit “rendah prestasi,” pada laga “heroic”nya.

“Hanya satu kalimat pendek, “tulis The Guardian, koran prestise terbitan Manchester, “MU masih mampu mengatasi beban sebagai tim yang disepelekan.” Secara khusus, “Guradian,” dalam edisi onlinenya mengingatkan, MU tidak bisa dikalahkan oleh suara analis, pengamat dan komentator.

Menurut “Guardian,” dalam tulisan “review” panjangnya, menulis dengan antusias, “Masih ada dua kemungkinan bagi MU ketika datang ke Allianz Arena, Muenchen, pekan depan, kembali ke sejarah kelamnya atau membalikkan sejarah menjadi sebuah situasi riil.”

Usai laga, kepada “Sky Sports,” David Moyes dengan suara bergetar mengatakan, “Hari ini pemahaman saya tidak bergeser. Laga ini sama hebatnya dengan laga hari-hari kemarin. Ada tiga kemungkinan. Kalah, menang dan seri. Kami mendapatkan hasil seri. Itu pertanda pemain kami masih belum terkubur.”

“Saya tahu betapa pahitnya ditempatkan dalam keranjang sampah. Tapi kami tidak menyerah. Hasil seri mengisyaratkan bahwa Bayern bukan tim super yang datang ke lapangan, lantas menang. Tidak. Mu akan datang lagi ke Allianz untuk menuntaskannya di pekan depan,” kata Moyes dengan suara datar.

Moyes memang tak sepenuhnya puas. “Saya berharap tak kebobolan di Old Trafford. Tapi itu sebuah kenyataan lain. Dan saya berharap bisa mencetak gol saat menghadapi Bayern Muenchen pada leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Allianz Arena, Rabu, 09 April 2014,” katanya.

Pernyataan itu diungkapkan Moyes, menanggapi hasil imbang dengan Bayern. MU unggul lebih dulu melalui gol Nemanja Vidic, sebelum Bayern mampu menyamakan kedudukan berkat torehan Bastian Schweinsteiger.

“Kami tahu harus mencetak gol pada leg kedua. Jika kami tidak mencetak gol, maka cukup bagi Bayern untuk melaju ke babak selanjutnya. Kami telah memberikan diri kami kesempatan besar untuk mencoba dan memperoleh kemenangan,” ujar Moyes seperti dilansir UEFA.

“Para pemain bertanding sangat baik. Saya senang dengan perfoma mereka, tetapi kecewa kami kebobolan. Itu adalah kinerja yang sangat berani, penonton sangat hebat, dan ini adalah atmosfer yang luar biasa,” kata Moyes.

Menurut Moyes, secara penguasaan bola MU memang kalah dari Bayern. Tapi, setidaknya ada dua hingga tiga peluang yang berhasil dibuat Danny Welbeck dan bisa dikonversikan menjadi gol. Namun, Welbeck gagal dalam keduanya.

Peluang-peluang Welbeck tersebut didapatkan di babak pertama. Yang pertama ketika dia berhasil mengecoh Javi Martinez dan melepaskan tendangan keras kaki kanan ke gawang Manuel Neuer. Bola masuk ke dalam gawang, namun gol dianulir lantaran kaki Welbeck naik terlalu tinggi ketika mengeco Martinez.

Yang kedua adalah ketika dirinya tinggal berhadapan dengan Neuer. Alih-alih melepaskan tendangan datar, Welbeck malah berusaha mengangkat bola melewati Neuer. Usahanya pun gagal setelah Neuer dengan sigap menghalau bola yang nyaris melewati kepalanya.

Usaha kedua itulah yang kemudian disayangkan oleh David Moyes.

“Pada pertandingan seperti ini, Anda harus dingin dalam memanfaatkan peluang. Ketika Anda mendapatkan kans, Anda harus bisa memaksimalkannya,” ujar Moyes di situs resmi UEFA.

Welbeck sempat mendapatkan satu peluang lagi. Namun, kali itu tendangannya mengarah tepat ke tangkapan Neuer.

Ketika dia diganti oleh Javier Hernandez di babak kedua, situs resmi UEFA mencatat dia punya 2 attempts dengan dua-duanya mengarah tepat sasaran.

Tags : slide