close
Nuga Bola

Salah Tetap Puasa di Final Liga Champions

Winger anyar Liverpool asal Mesir yang  juga seorang muslim Mohammad Salah,  diminta untuk tetap menjalani ibadah puasa saat final Liga Champions pekan mendatang melawan Real Madrid di Kiev, Ukraina

Permintaan itu datang dari Wakil Presiden Mesir  Salafi Dawah, Yasser Borhami, yang menyatakan Salah tidak boleh membatalkan puasa demi persiapan final Liga Champions melawan Madrid.

Dikutip dari Middle East Monitor, Borhami mengatakan dalam Alquran tidak disebutkan kalau pesepakbola termasuk kategori orang yang boleh tidak menjalani puasa.

Sepak bola, seperti olahraga lainnya, tidak termasuk kategori kegiatan kerja keras yang membuat seorang Muslim boleh untuk tidak puasa.

Sebelumnya bek Liverpool Alberto Moreno meyakini Salah akan tetap menjalani puasa sepanjang persiapan melawan Madrid di final Liga Champions

Terlebih laga di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, akan digelar malam hari waktu setempat saat waktu buka puasa sudah tiba.

Moreno yakin Salah akan tetap puasa jelang final Liga Championsmusim ini karena mantan pemain Chelsea dan AS Roma itu tidak akan mengeluarkan seratus  persen kemampuan saat menjalani latihan.

“Salah pria luar biasa. Saya pikir Salah berlatih di dua puluh persen kemampuan karena dia takut cedera. Salah sekarang memasuki bulan Ramadan, saya akan makan dan minum untuk dia, hal lainnya tidak bisa saya lakukan,” ujar Moreno dikutip dari Daily Star.

Salah tampil luar biasa musim ini. Winger dua puluh lima tahun itu sukses mencetak empat puluh empat gol dari lima puluh satu pertandingan di semua kompetisi bersama Liverpool.

Salah juga mencetak rekor tiga puluh dua gol dalam satu musim Liga Primer Inggris.

Salah berpeluang merebut gelar pertama bersama Liverpool saat melawan Madrid pada final Liga Champions

Liverpool lolos ke final Liga Champions dengan mengalahkan AS Roma, sementara Madrid yang berstatus juara bertahan sukses menyingkirkan Bayern Munchen.

Sementara itu di Mesir, pernak-pernik untuk kebutuhan Ramadan diramaikan oleh nuansa Mohamed Salah .

Para pedagang memang memanfaatkan ketenaran penyerang Liverpool tersebut untuk meningkatkan penjualan mereka sebelum Ramadan.

Sebut saja barang-barang seperti lentera ukiran dari logam, bantal, hingga pernak-pernik lainnya bergambar atau berbentuk Salah paling laku dijual.

Seperti seperti dikutip dari Reuters, barang dagangan macam lentera dan bantal kecil mulai banyak dijual di pasar-pasar tradisional maupun mal di kota-kota di Mesir jelang Ramadan.

Sudah menjadi tradisi bagi warga Mesir membeli barang-barang tersebut sebagai sekadar hiasan atau perlengkapan selama menjalankan ibadah puasa.

Persaingan di antara para penjual pun cukup ketat sehingga membuat mereka harus berpikir lebih kreatif agar barang dagangannya laku.

Salah satu strategi mereka adalah dengan menjual barang-barang maupun makanan yang bernuansa Salah.

Untuk makanan macam kurma dan camilan khas Ramadan lainnya, foto Salah mulai terpampang di kemasan panganan tersebut.

Essam, salah satu penjaga toko mengungkapkan jenis barang dagangan yang paling laku di antara yang bernuansa Mo Salah.

“Lentera Mohamed Salah merupakan penjualan yang paling tinggi tahun ini,” demikian ujar Essam, seperti dikutip dari Reuters.

Mayoritas para fan berat Salah, diakui penjual lainnya seperti Sayeda Zainab, amat membantu para pedagang untuk meningkatkan pemasukan mereka sebelum Ramadan.

Bintang timnas Mesir itu memang menjadi sosok pahlawan baru bagi masyarakat negara itu.

Kehebatannya di lapangan serta kepribadiannya yang rendah hati, menginspirasi banyak warga Mesir, bukan hanya para penggemar sepak bola.

Salah sukses menyabet penghargaan Sepatu Emas sebagai top skor di Liga Primer Inggris musim ini.

“Mohamed Salah adalah anutan bagi seluruh warga Mesir saat ini.

Masyarakat Mesir amat mencintai Mo Salah, begitu ia biasa disebut di Inggris,” terang salah satu penjual lainnya, Omnia.