close
Nuga Bola

Guardiola: Liga Primer “Membunuh” Pemain

Manajer Manchester City Pep Guardiola  dengan nada lantang menuding  jadwal padat Liga Primer Inggris di akhir tahun sebagai “pembunuhan” pemain.

“Jadwal padat di akhir tahun  sangat tidak manusiawi. Pemain dipaksa untuk mengikuti jadwal yang padat dan sangat tidak manusiawi,” ujar Pep seperti dikutip “daily mail” hari ini, 03 Januari.

Berlainan dengan liga lainnya, kata Guardiola, yang memberikan  libur musim dingin kepada pemainnya.

Manchester City menjalani periode bagus di akhir tahun lalu.

Mereka sukses meraih rentetan kemenangan dan memperbesar jarak di puncak klasemen. Namun hal itu tak membuat Guardiola bersikap lunak pada jadwal ketat Liga Primer Inggris.

Guardiola menyebut Liga Primer Inggris terlalu memaksa pemain untuk terus jadi hiburan bagi publik yang tengah menjalani libur musim dingin.

Termasuk laga boxing day, Manchester City menjalani lima laga dalam empat belas  hari, mulai dari pertengahan  Desember hingga awal Januari.

Jadwal ini dianggap Guardiola terlalu menyiksa pemain.

“Apa yang saya lihat pekan lalu, ada banyak pemain cedera dalam tim ini. Kami seolah akan ‘membunuh’ mereka.”

“Federasi harus berkaca. Saya tahu bahwa pertunjukkan harus terus berjalan namun ini tidak normal. Mereka membuat banyak kontrol anti-doping namun tidak melindungi pemain,” ucap Guardiola dalam situs resmi klub.

Guardiola menganggap Liga Primer Inggris harus melakukan perubahan agar para pemain terlindungi dari cedera akibat jadwal padat.

“Publik datang untuk melihat pemain dan menikmati performa mereka. Publik tidak datang untuk melihat pelatih di konferensi pers ataupun wartawan. namun di Inggris, kalian tidak melindungi pemain. Tentunya tidak bisa memainkan laga tiap dua hari.”

“Tradisi adalah tradisi, namun kami semua harus memikirkan lagi hal itu. Pemain adalah artis dan mereka adalah alasan utama kita (pelatih dan wartawan) ada di sini,” ujar Guardiola.

Tentang posisi Manchester City  yang saat ini ada di  puncak klasemen dengan nilai enam puluh dua poin, unggul lima belas angka dari Manchester United yang ada di posisi kedua, Guardiola tak mau jemawa.

Menurutnya Manchester City tak akan pernah menganggap remeh persaingan di Liga Primer Inggris hanya karena saat ini unggul dengan selisih poin yang besar atas rival-rivalnya.

Rekor kemenangan Manchester City pada Liga Primer terhenti di markas Crystal Palace, Minggu lalu. Bagi Guardiola, hal itu bukanlah sebuah kejutan besar.

“Saya selalu punya perasaan yang sama tentang persaingan Liga Primer Inggris, baik sesudah ataupun sebelum kehilangan poin lawan Crystal Palace. Hal ini belumlah berakhir.”

“Ada lima pesaing kuat di liga ini dan adanya banyak laga yang dimainkan. Akan ada banyak masalah, mulai dari cedera, maupun mental,” tutur Guardiola seperti dikutip dari situs resmi klub.

Guardiola mengaku tugas utamanya adalah memastikan para pemain Manchester City bisa fokus pada tiap laga yang mereka jalani di depan mata.

“Kami berada di posisi yang bagus pada bulan Desember. Namun yang ada di fokus kami saat ini bukanlah soal memenangkan liga atau tidak.”

“Kami hanya berpikir pada laga yang ada di depan mata, yaitu lawan Watford. Bila berhasil mendapat tiga angka, maka kami akan mengalihkan fokus pada laga berikutnya,” ujar Guardiola.

Manchester City jadi satu-satunya tim di Liga Primer Inggris yang belum terkalahkan musim ini. ‘The Citizens’ nyaris kalah saat Crystal Palace mendapat penalti di pengujung pertandingan, namun Ederson berhasil menggagalkan tembakan Luka Milivojevic.

Tentang rekor City sendiri di Liga Primer  Pep tak peduli.

Manchester City berpeluang menyamai rekor kemenangan beruntun Bayern Munich.

Pep Guardiola mengaku tak fokus dengan pemecahan rekor tersebut.

Manchester City sudah mencatat  delapan belas kemenangan beruntun yang jadi rekor di Liga Primer Inggris. Mereka hanya berjarak satu kemenangan lagi untuk menyamai catatan kemenangan beruntun Bayern Munich

Dalam pemecahan rekor tersebut, Bayern Munich juga dilatih oleh Guardiola. Guardiola sendiri mengaku tidak fokus pada rekor tersebut.

“Saya ada di sini tidak untuk membicarakan rekor tersebut. Berhasil atau tidaknya kami memecahkan rekor tersebut, hal itu tidak akan dihitung.”

“Yang dihitung adalah apa yang harus kami lakukan saat menghadapi Palace dan apa yang harus kami persiapkan untuk mengantisipasi empat striker berbahaya mereka,” ucap Guardiola seperti dikutip dari Standard.

Guardiola menyebut nama Wilfried Zaha sebagai sosok yang sangat layak diwaspadai oleh barisan pertahanan Manchester City.

“Saya sungguh kagum dengan apa yang bisa dilakukan Zaha di lapangan. Ketika Zaha absen, Crystal Palace sulit menang. Namun ketika dia kembali, performa tim jadi berubah.”

“Dia adalah sosok pemain yang bisa mengubah alur pertandingan. Dia bisa memenangkan banyak poin untuk Palace dengan kemampuannya sendiri. Itulah yang saya pikirkan saat ini,” ujar Guardiola.

 

Tags : slide