close
Nuga Bola

Otoritas Benitez di Real Dikucuti Pemain

Baru di awal musim menangani Real Madrid, pelatih “super” Real Madrid, Rafael Benitez, langsung dihadapkan tantangan pemain, seperti Sergio Ramos dan Karim Benzema.

Keduanya menyuarakan perlawanan terhadap banyak kebijakan Benitez di Santiago Bernabue

Seperti ditulis “marca,” sejumlah konflik antara pemain dan pelatih mendidih di ruang ganti Real Madrid, yang merusak atmosfer positif klub.

Konflik paling tajam terjadi usai Real Madrid kehilangan dua angka di Vicente Calderon pekan lalu.
Kegagalan itu pun disesalkan banyak pihak.

Tapi masalah yang dihadapi Rafa Benitez tidak berhenti di hasil tersebut, karena setelahnya ada masalah lain yang lebih besar yang harus dihadapi.

Hasil imbang melawan Atletico Madrid bisa dikatakan sebagai satu langkah ke belakang bagi Los Merengues, meski sejauh ini belum mengalami kekalahan.

Pasalnya hasil imbang menghambat langkah mereka sendiri untuk bisa menjadi pemuncak sementara klasemen La Liga Spanyol, menyusul kekalahan Barcelona dari Sevilla.

Tapi itu bukan masalah utama yang dihadapi Benitez.

Entrenador Real Madrid itu malah berurusan dengan pemainnya sendiri, yang mulai protes dan gerah atas setiap keputusan yang diambilnya.

Sergio Ramos dan Karim Benzema adalah dua pemain yang sudah menunjukkan sikap keberatan mereka terhadap Benitez.

Yang mengawali perselisihan antara Benitez dan pemain senior Madrid adalah sikap kurang mengesankan yang ditunjukkannya saat pertama kali ia tiba di Bernabeu.

Tak ada yang protes dengan dedikasi dan latar belakang yang dimilikinya sebagai pelatih, tapi gerak tubuh dan ucapan yang ditunjukkannya saat diperkenalkan pertama kali ke publik tidak banyak mendapat simpati dari pemain.

Caranya berkomunikasi dengan kalangan media juga memperparah situasi tersebut.

Saat Benitez menyalahkan Sergio Ramos atas gol penalti Atletico Madrid, juga kritik pedas yang dialamatkannya pada Jese Rodriguez karena menganggap pemainnya itu berlatih tak cukup keras di sesi latihan, membuat segalanya menjadi semakin buruk.

Sikap Benitez yang menganakemaskan Ronaldo juga menambah kekecewaan sejumlah pemain, yang membuatnya semakin berada dalam tekanan.

Kasus lain adalah kekecewaan Benzema. Striker Prancis itu menyampaikan rasa frustrasinya kala ditarik keluar di derby Madrid saat pertandingan masih menyisakan 13 menit lagi dari waktu normal.

Situasi ini dicermati betul oleh pihak klub. Inisiatif untuk meredakan ketegangan antara pemain dan pelatih pun dilakukan, termasuk di antaranya dengan cara membatasi sorotan media pada tim, melakukan pertemuan tertutup antara pemain dan pelatih dan sejumlah langkah lain.

Akan tetapi, sejauh ini belum ada indikasi langkah tersebut membuahkan hasil manis. Real Madrid yang sekarang tidak terlihat sekuat yang seharusnya.

Benitez pun bertahan dengan rutinitas dan dedikasi pada tugas yang dibebankan kepadanya, termasuk dengan menyaksikan rekaman video latihan timnya di Valdebebas.

Mantan pelatih Liverpool dan FC Internazional tersebut juga mereview kembali apa yang kurang dari laga sebelumnya untuk menjadikan timnya menjadi lebih baik.

“Kami harus belajar dari kesalahan kami,” demikian pernyataan sumber Goal di Real Madrid, yang menegaskan bahwa tekad Benitez dan tim meraih hasil yang lebih baik dibanding musim sebelumnya tetap menjadi prioritas.

Juga ada keyakinan bahwa cepat atau lambat, revolusi yang diusung Rafa Benitez akan membuahkan hasil pada Mei mendatang.

“Kami akan memenangi La Liga,” lanjut sumber Goal tersebut.

Waktu pada akhirnya yang akan berbicara dan membuktikan bahwa Benitez bisa mengatur kembali keharmonisan di ruang ganti pemain dan menunjukkan kualitas sebenarnya dari Real Madrid. Keduanya masih sangat mungkin untuk bisa diraih.

Tidak hanya dengan pemain senior, Benitez juga pernah bergesekan dengan orang nomor satu di Santiago Bernabeu, Florentino Perez.

Menurut laporan media AS, silang pendapat antara Benitez dan Perez bermula dari rencana transfer pemain depan untuk memperkuat skuat musim ini.

Menurut Benitez, Madrid lebih baik mendatangkan Alvaro Morata dari Juventus.

Namun, Perez disebut tidak setuju. Pria berkacamata itu cenderung merekrut Sergio Aguero dari Manchester City. Praktis, perdebatan di antara keduanya tidak terelakkan.

Menurut Benitez, Morata merupakan jalan tengah Madrid untuk memperkuat barisan depan. Pertimbangan mantan anak didik Los Galacticos membuat Benitez percaya, pemain yang kini memperkuat Juventus itu mampu beradaptasi dengan cepat di tim.

Sementara sosok Aguero menurut Benitez dianggap tidak sesuai kebutuhan dalam strategi yang bakal diterapkannya.

Karena argumen yang dilontarkan eks-pelatih Napoli itu, Perez disebut tidak senang.

Tags : slide