close
Nuga Bola

Liga Champion
Mukjizat Itu Tidak Datang Untuk Arsenal

Arsenal gagal memahatkan mukjizat di Allianz Arena, Muenchen, walau pun mengimpaskan angka agregat gol 3-3 dengan menaklukkan Bayern Muenchen dalam leg kedua laga 16 Besar Champions 2-0. Arsenal juga bukan Barca yang bisa membunuh AC Milan di Nou Camp, sehari sebelumnya, dan membalikkan semua prediksi dengan kemenangan mencengangkan 4-0 yang membuat agregat gol 4-2.

Arsenal tersingkir karena Bayern Muenchen lebih produktif ketika bertandang ke Emirates, kandang klub “Gudang Peluru” The Gunner, dengan tiga gol. “Saya kecewa. Kami telah memberikan yang terbaik untuk sebuah pertandingan tandang. Anda tahu kami menang dengan dua gol. Tapi kami kalah oleh peraturan,” kata Arsene, sang pelatih Arsenal,Wenger menutup mukanya dengan dua telapak tangan untuk mengusir kepedihannya.

Wenger memang pantas untuk memendam kepedihan. Sebelum berangkat ke Allianz Arena, tim Emirates itu nyaris tak membawa harapan. Kalah 1-3 di leg pertama, Arsenal “takziah” ke Muenchen tidak lagi menjadi tim “super” untuk mematikan konsistensi Bayern. Mereka datang hanya sebagai penggembira. Tim yang telah di prediksi akan tersingkir.

Tapi apa yang terjadi. Arsenal mencampakkan kemustahilan dengan sebuah keyakinan akan menundukkan Bayern. Dan itu mereka buktikan lewat permainan menyerang yang ekspolsif. Mereka bermain tanpa beban sebagai tim yang telah lebih dahulu disingkirkan oleh media dan gelondongan komentar para pengamat.

“Kami memburu laga dalam lingkungan yang sulit melawan sebuah tim yang tak perlu lagi di perdebatkan konsistensinya. Kami menang dengan mengimpaskan angka agrregat. Tapi itu tidak cukup. Kami bobol tiga gol di Emirates. Dan kami ternyata bukan Barca yang membayar harga kekalahannya dengan angka plus,” kata Wenger dengan nada sendu dan mengucapkan terima kasih kepada wartawan yang telah menempatkan “The Gunner” sebagai tim “under vote.”

“Kami tim yang kalah. Kekalahan dari ketidak mampuan menjaga kekonsistenan dalam beberapa laga terakhir. Permainan kami naik turun. Dan malam ini kami datang dengan keyakinan menang. Ini pembuktiannya,” kata pelatih yang digelar sang “profesor” dari Emrates itu

Dengan tersingkirnya Arsenal di laga 16 Besar Champions ini menjadikan musnahnya tim Premier League di kompetisi puncak Europa itu. Sebelumnya MU tercampak setelah dikalahkan Madrid di Old Trafford. Sedangkan di babak penyisihan grup dua tim reksasa Inggris lainnya, Chelsea dan Manchester City telah mmmpus harapannya.

Di laga Liga Europa, tim Premier League masih menempatkan dua klub, Tottenham Hotspur dan Chelsea. Keduanya akan berlaga akhir pekan ini. Spur akan bertandang ke Intermilan setelah menang kandang 3-1 sedangkan Chelsea memainkan pertandingan kandang melawan Steaua Bucares seteah kalah 1-0 dalam laga leg pertama.

Kemenangan Arsenal dua gol tanpa balas di Allianz Arena atas Bayern ternyata belum cukup untuk mengantarkannya lolos ke perempat final. Sebab dileg pertama di kandangnya Arsenal kalah 1-3 dan lub Emirates itu l dituntut menang minimal tiga gol di leg kedua tersebut.

Terlepas dari itu, kemenangan yang diraih Arsenal cukup mencoreng catatan kandang Bayern di ajang Liga Champions. Ini merupakan kekalahan perdana Bayern dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya Bayern takluk 2-3 dari Inter Milan pada 15 Maret 2011.

Dalam pertandingan ini, Arsenal memang melakoni misi berat karena harus menang 3-0 untuk memastikan tiket perempat final. Tim besutan Arsene Wenger ini mampu tampil mengejutkan dengan unggul terlebih dulu berkat gol yang diciptakan Olivier Giroud pada menit ketiga. Theo Walcott berhasil melakukan tusukan dan mengirimkan bola ke dalam kotak penalti. Dengan cepat, Giroud memotong bola dan gagal diantisipasi kiper Manuel Neuer.

Bayern segera bereaksi dan langsung menekan Meriam London. Lini belakang Meriam London terlihat solid dalam meredam serangan yang dilancarkan Arjen Robben dan kawan-kawan. Selain itu, kiper Lukasz Fabianski tampil gemilang dengan berhasil mengamankan beberapa bola tembakan yang dilepaskan lawan. Salah satunya, kiper asal Polandia tersebut berhasil mengamankan bola dari tembakan Kroos pada menit ke-25.

Klub FC Hollywood ini tak menyerah. Mereka terus menekan Arsenal dan berusaha cepat merebut bola ketika Santi Cazorla dan kawan-kawan menguasai bola. Meski begitu, Arsenal mampu menjaga keunggulannya sampai wasit meniup peluit tanda istirahat.

Selepas turun minum, Bayern masih bermain ngotot untuk mencetak gol balasan. Sebuah tusukan dari Muller nyaris membuahkan hasil. Namun, lagi-lagi, Fabianski masih cermat membaca arah bola dari tembakan Muller pada menit ke-65.

Fabianski layak menjadi bintang dalam pertandingan ini. Kiper asal Polandia itu kembali melakukan penyelamatan gemilang dengan mengeblok tembakan Robben pada menit ke-67. Robben awalnya melalukan umpan satu-dua dengan Muller. Begitu menguasai bola, gelandang asal Belanda itu menggiring bola ke dalam kotak penalti Arsenal. Tinggal berhadapan dengan Fabianski, Robben melepaskan tembakan, tetapi bola sukses diblok Fabianski.

Setelah itu, kedua pelatih melakukan perubahan terhadap timnya. Pelatih Arsene Wenger memasukkan Gervinho dan Alex Oxlade-Chamberlain untuk menggantikan Aaron Ramsey dan Theo Walcott. Sementara Jupp Heynckes memainkan Mario Gomez untuk menggantikan Mandzukic.

Namun, Arsenal yang kembali berhasil mencetak gol. Kali ini, Laurent Koscielny yang berhasil menaklukkan Neuer seusai memanfaatkan sepak pojok Santi Cazorla pada menit ke-85. Dengan gol ini, Arsenal hanya butuh satu gol lagi untuk memastikan tiket perempat final.

Toh gol itu tidak pernah datang walau pun laga bertambah sengit pada lima menit waktu yang tersisa. Arsenal terus menekan dan mereka pasrah ketika laga berakhir mereka gagal mencetak gol tambahan sehingga mereka harus menerima kenyataan, tersingkir.