close
Nuga Bola

Van Gaal Mengalahkan Liverpool di Anfield

Manchester United tahu bagaimana cara harus mengalahkan Liverpool, sekali pun, itu, di Anfield.
Buktinya?

Minggu malam WIB, 22 Maret 2015, atau tepatnya Minggu petang dihari yang sama waktu setempat, Louis van Gaal, untuk pertama kalinya dalam karir kepelatihannya bersama United, bergoyang lewat tepuk tangan meriah, bersama Ryan Giggs, sang asistennya, di “bench” tamu, untuk memberi aplaus lahirnya dua gol Juan Mata.

Van Gaal sempat menyapukan pandangannya ke arah utara dan barat Stadion Anfield atas kedua gol Mata itu, seakan “mengejek “ Liverpuldian bahwa “fiesta” yang mereka lantunkan di langit “Stadion Burung Besi” itu hanya untuk kata “menyerah.”

Manchester United, di Minggu petang itu, tidak hanya menaklukkan Liverpool, dua gol bertanding satu, ketika laga dinyatakan usai, tapi juga mengalahkan semua kesombongan “Liverpuldian” yang selalu “mendengungkan” kecongkakan tentang eksistensi mereka yang lebih awal sebagai “king” Premier League.

“Ini adalah sebuah kemenangan yang penting. Sangat penting karena kami sudah unggul lima poin sekarang dari Liverpool. Jika kami kalah maka kami akan ada di belakang mereka. Kemenangan ini sangat penting,” cetus Van Gaal.

“Kami masih bisa melihat ke posisi atas dan finis kedua,” lanjut dia kepada MUTV.

Ini adalah kunjungan pertama manajer Belanda itu ke Anfield sejak menukangi MU pada musim panas lalu. “Saya suka dengan atmosfernya, fans kami, dan tentu saja awal dari pertandingan,” ucap Van Gaal.

“Tapi kemenangan ini bukan hanya untuk fans, tapi juga untuk saya,” sambung dia sembari berseloroh.

“Saya sangat senang dengan fans, kini kami sudah mengalahkan Liverpool dua kali di liga jadi saya sangat gembira. Saya yang paling senang dengan kemenangan atas Liverpool. Ini moment yang begitu penting.”

Tentang peran Juan Mata yang menginspirasi kemenangan MU dengan menciptakan sepasang gol di masing-masing babak Louis van Gaal mengatakan kepada “Sky Sports,” Juan Mata sangat bagus.”

“Dia selalu bermain bagus menurut pendapat saya, jadi dia adalah salah satu pemain saya yang paling konstan tapi terkadang Anda memerlukan keseimbangan di tim Anda dan Anda harus memilih para pemain lain.”

“Sekarang dia sudah bermain sangat bagus dan tampil baik dengan di posisinya sekarang.”

“Ini adalah sebuah hasil yang menakjubkan untuk fans karena kami sudah mengalahkan Liverpool tiga kali di musim ini,” lanjut Van Gaal.

“Sekarang kami memiliki jarak dengan tim-tim di peringkat kelima, enam, dan tujuh, yang mana ini sangat penting.”

Puaskah van Gaal atas dengan permainan MU?

Jawabnya, tidak. Terutama di babak kedua.

Dia menjelaskan kalau pemain Setan Merah terlena setelah kapten The Reds, Steven Gerrard dikartumerahkan

“Kami bermain sangat baik di babak pertama. Mungkin sebaik melawan Tottenham Hotspur, tetapi di babak kedua, kami tidak bermain seperti biasanya,” jelas Van Gaal, seperti diberitakan BBC.

“Seperti biasa, ketika Anda bermain melawan sepuluh pemain, Anda lupa melakukan tekanan. Kami sering kehilangan bola yang tidak perlu dan membawa Liverpool bangkit dalam permainan,” dia menambahkan.

Terlepas dari ketidak puasan van Gaal, kemenangan Manchester United itu “menghabiskan” catatan impresif Liverpool di tiga belas laga yang tidak terkalahkan sejak pertengahan Desember.

Laju oke tersebut justru terhenti di kandang sendiri, oleh musuh yang dianggap paling menyebalkan.

Diwarnai kartu merah Steven Gerrard, Liverpool menelan kekalahan satu gol berbanding dua saat menjamu MU di Anfield, Minggu malam WIB.
Kekalahan tersebut untuk sementara menunda hasrat The Reds masuk zona Liga Champions.

Tunduk di kandang oleh MU jadi pil pahit yang harus ditelan Liverpudlian.
Makin menyesakkan lagi, skor kekalahan itu menyudahi rangkaian laga tak terkalahkan Liverpool di Premier League.

Yang menarik, tim terakhir yang mengalahkan Liverpool tak lain adalah MU. Ketika itu di Old Trafford tuan rumah meraih kemenangan gemilang dengan skor tiga gol tanpa balas lewat Wayne Rooney, Juan Mata dan Robin van Persie.

Sementara itu, striker, yang juga kapten, Manchester United, Wayne Rooney, ternyata masih sulit mencetak gol di Anfield.

Sejatinya MU mempunyai peluang besar untuk menambah satu gol lagi saat injury time. The Red Devils mendapatkan hadiah penalti setelah Emre Can melanggar Daley Blind.

Rooney menjadi eksekutornya. Tapi, Rooney gagal membuat gol karena Simon Mignolet menebak arah bola dengan tepat.

Rooney seolah mempunyai ketakutan tersendiri di markas Liverpool tersebut.

Sky Sport mencatat Rooney baru mencetak satu gol dalam sebelas laga yang dilakoni di Anfield.

Satu-satunya gol itu dibuatnya di Anfield terjadi sepuluh tahun lalu. Padahal, Rooney tengah dalam laju oke. Dalam empat laga terakhir, dia membuat empat gol.

Fakta itu sampai-sampai menjadi perhatian khusus manajer MU, Louis van Gaal, sebelum pertandingan.

Meneer Belanda itu tak mengerti hal itu bisa menimpa Rooney. Dia menebak jika persoalan mental adalah penyebabnya. Van Gaal bahkan bertekad mengubah situasi tersebut.

Tapi, ternyata Rooney memang benar-benar masih sulit untuk membuat gol di Anfield

sumber : sky sports, mutv, daily mail dan mirror

Tags : slide