close
Nuga Bola

Mourinho Serang City Fair Play Keuangan

Sehari menjelang laga “hebat” Premier League di Etihad Stadium, Minggu malam WIB, 20 September 2014, antara Manchester City melawan Chelsea, manajer kntroversial Jose Mourinho dari Chelsea menyerang “The Citizen” dengan tuntutan kepada UEFA memberikan sanksi lebih keras kepada tim yang melanggar Financial Fair Play, misalnya mengurangi poin dan mencabut gelar juara.

Serangan tentang Financial Fair Play ini sengaja disemburkan Mourinho menjelang laga tandang Chelsea ke “rumah” City untuk mengacaukan suasana adem sebelum laga panas itu.

Pengaturan keuangan sebuah klub anggota UEFA hanya membolehkan berbelanja sesuai jumlah uang yang mereka hasilkan. Peraturan ini menutup kemungkinan pemilik klub memberikan uang dari kocek pribadi untuk meningkatkan daya saing klub dengan membeli pemain-pemain mahal, yang belakangan populer dengan istilah membeli gelar juara.

Jose Mourinho belum puas melihat penerapan aturan Financial Fair Play oleh UEFA. Menurut Mourinho, UEFA harus lebih “galak” agar efek Financial Fair Play lebih terasa.

Sejak FFP diterapkan, UEFA telah menghukum sejumlah klub yang melakukan pelanggaran. Akan tetapi, yang paling mencuri perhatian adalah saat mereka menjatuhkan sanksi kepada Manchester City dan Paris Saint-Germain beberapa waktu lalu.

Manchester City adalah salah satu tim yang melanggar aturan itu Juara Premier League 2013-2014 itu pun dikenai sanksi pengurangan jumlah pemain dari dua puluh lima menjadi dua puluh satu pemain untuk skuad yang akan tampil di Liga Champions dan denda lima puluh juta juta poundsterling.

Soal denda, City hanya akan membayar dua puluh juta juta poundsterling jika bisa menyeimbangkan pembukuan pada masa mendatang.

“Semua orang tahu bahwa ada sanksi denda dan jika ada denda, hukum berjalan. Namun, apakah nilai denda itu adil? Menurut saya tidak. Menurut saya, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi poin dan membatalkan gelar juara,” ujar Mourinho.

“Jika Anda memilki modal besar yang memungkinkan Anda mengatasi FFF, Anda akan meraih gelar dan kemudian didenda secara ekonomi, Anda tak akan melakukan perubahan. Mereka akan membatalkan keikutsertaan satu atau dua pemain dari Liga Champions. Padahal, Anda hanya membutuhkan dua puluh dua pemain, bukan dua puluh empat pemain.”

Menurut Mourinho, hukuman semacam itu masih terlalu lunak dan tak akan menghentikan klub-klub kaya untuk menghambur-hamburkan uang.

“Tapi, apakah denda-denda itu adil? Saya pikir tidak. Dalam opini saya, hal pertama yang harus dilakukan adalah pengurangan poin dan pencabutan gelar,” katanya.

“Tapi, kalau Anda menyatakan bahwa Anda akan memulai Liga Champions berikutnya dengan enam poin lebih sedikit, atau Anda tak akan bermain di Liga Champions edisi berikutnya dan akan turun ke Liga Europa, itu lebih serius,” kata dia.

“Namun, jika Anda menyatakan bahwa Anda akan memulai Liga Champions musim depan dengan nilai minus enam atau Anda tak akan bermain di Liga Champions musim depan, tetapi bermain di Liga Europa, sanksi ini lebih serius,” tutur Mourinho.