close
Nuga Bola

Mourinho Tidak Marah Lagi Kepada Pemain

Penampilan Manchester United ketika mengalahkan Swansea City di babak Enam Belas Besar  Piala Liga, Selasa waktu setempat, meluluhkan amarah Jose Mourinho pada anak asuhnya.

Mourinho sebelumnya sempat mengaku kecewa ketika anak asuhnya kalah dari Huddersfield Town

Pelatih asal Portugal itu menilai tim yang diasuhnya tidak memiliki motivasi dan gairah sehingga kalah dari tim promosi.

Kekecewaan itu hanya berumur tiga hari dan sirna setelah melihat hasil positif di markas Swansea.

“Sejak menit pertama kami merasa sudah menyatu dengan pertandingan. Kami beberapa kali membuat tendangan sudut, kami mampu menekan, kami nyaman di atas lapangan. Kami menunjukkan sikap yang benar,” ujar Mou kepada Sky Sports.

“Kami solid dan mampu mengendalikan permainan. Saya sangat senang dan sangat nyaman.” sambungnya.

Mourinho melihat anak asuhnya bisa belajar dari kesalahan dan siap menghadapi laga berat selanjutnya menghadapi Tottenham Hotspur pada akhir pekan mendatang.

“Sejak akhir pekan kemarin kami bekerja keras dan kami melakukannya dengan benar. Saya rasa kami belajar dari kesalahan. Kami mampu memperbaiknya dan konsentrasi ke pertandingan selanjutnya,” terang pelatih yang musim lalu membawa dua gelar untuk MU.

Pertemuan dengan The Lilywhites akan menentukan peringkat kedua di klasemen Liga Primer Inggris.

Saat ini MU dan Spurs sama-sama mengoleksi dua puluh angka atau tertinggal lima angka dari Manchester City.

MU kini menempati peringkat kedua karena memiliki produktivitas gol yang lebih baik ketimbang Spurs.

Kekalahan Manchester United yang didapat dari kesebelasan promosi, Huddersfield Town, menurut Jose Mourinho adalah sebuah hukuman bagi anak asuhnya yang bermain tidak memuaskan.

“Saya terkejut dengan performa kami, saya tidak mengharapkannya. Tim yang mengawali pertandingan dengan emosi, agresi, intensitas dan kemauan serta memainkan pertandingan sepenuh jiwa adalah tim yang meraih kemenangan,” ujar Mourinho pada konferensi pers pasca-laga.

“Di babak kedua kami mungkin menginginkan kemenangan dan mungkin bisa memaksakan hasil imbang, tetapi saya berpikir sejujurnya kami pantas dihukum dengan kekalahan,” sambung Mou.

Dalam kesempatan yang sama, pelatih yang sedang menjalani musim kedua bersama MU itu mengaku tidak akan mengkritik pemainnya di depan media.

 

Termasuk Victor Lindelof yang membuat kesalahan sehingga Laurent Depoitre bisa membobol gawang David de Geadan membuat Huddersfield Town unggul.

“Tidak adil mengatakan kesalahan itu mengakibatkan kekalahan. Mungkin ada hubungannya. Tetapi sejak menit pertama kami bermain buruk dan kami harus membayarnya dan kami pantas mendapatkannya,” ucap Mourinho.

Kekalahan perdana di kompetisi domestik membuat MU kini terpaut lima poin dari sang pemimpin klasemen yang merupakan rival satu kota, Manchester City.

Sementara itu pekan lalu media Inggris  sempat merilis isu mengenai masa depan Jose Mourinho setelah pelatih asal Portugal itu menyinggung masalah mengenai Paris Saint-Germain pada sebuah wawancara yang berlangsung akhir pekan lalu.

Menjelang partai Liga Champions antara Manchester United dan Benfica, Mou mengeluarkan jawaban yang menegaskan dirinya masih akan menangani The Red Devils dan tidak sedang bernegosiasi dengan klub lain ataupun menandatangani kontrak baru dengan MU.

“Tidak ada yang terjadi, saya tidak melakukan perpanjangan kontrak selama lima tahun. Saya bersama Manchester United, saya memiliki kontrak, itu saja,” ucap Mourinho.

Setelah kontraknya berakhir pada dau musim mendatang  mantan penerjemah Sir Bobby Robson di Barcelona itu membuka peluang memperpanjang kontrak di MU.

Namun Mourinho menekankan dirinya tidak akan menangani klub yang sama hingga belasan atau puluhan tahun seperti yang sudah dilakukan Sir Alex Ferguson bersama tim Setan Merah.

“Satu hal yang akan saya katakan adalah saya tidak akan mengakhiri karier saya di Manchester United. Bagaimana mungkin di era sepak bola modern ada manajer yang bertahan hingga lima belas atau dua puluh tahun,” ujar pelatih peraih gelar liga Portugal, Inggris, Italia, dan Spanyol.

“Saya rasa  Wenger adalah orang terakhir yang melakukannya. Tidak mungkin bagi kami bertahan selama itu. Jika saya ingin mengakhiri karier saya dalam lima tahun ke depan, mungkin saja saya bertahan di Manchester United.”