close
Nuga Bola

Mimpi Buruk Atletico di Municipal de Anoeta

Atletico Madrid menemukan mimpi buruk di laga kesebelas La Liga-nya, ketika harus kalah dari Real Sociedad dua gol banding satu, Senin dinihari WIB, 10 November 2014, dalam pertandingan yang ditulis oleh “marca” sebagai berlangsung kasar dan menjemukan.

Kekalahan ini menyebabkan Atletico mulai keteteran dalam persaingan posisi dengan Real Madrid dan Barcelona di klasemen sementara. Padahal, jika menang, Atletico bisa memangkas jarak dengan dua klub elitis Spanyol itu.

Di Estadio Municipal de Anoeta, kandang Real Sociedad, Atletico, sang juara bertahan, tidak hanya dipaksa bertekuk lutut dengan skor dua satu tapi juga mencitrakan timnya sebagai bermain buruk karena cenderung kasar.

Buktinya wasit mengeluarkan sembilan kartu kuning dan satu kartu merah.

Dalam laga itu serangan Altetico lebih dominan dari sisi kanan dan mengandalkan umpan-umpan lambung. Itu bisa menjadi senjata mematikan, mengingat Koke dkk sudah mencetak dua belas gol melalui kepala, terbanyak sementara di La Liga.

Gol pembuka untuk Atletico terjadi ketika Juanfran memberi bola untuk Raul Garcia, yang mengirim umpan datar ke depan gawang, sebelum diteruskan menjadi gol oleh Mario Mandzukic.

Tak butuh lama bagi tuan rumah untuk menyamakan skor. Ya, lima menit setelah kebobolan, Sociedad sukses membobol gawang Miquel Moya berkat tendangan keras Carlos Vela dari jarak jauh.

Klaim penalti sempat datang untuk Sociedad! Diego Godin menjatuhkan Vela di kotak terlarang. Namun, wasit justru menganggap striker asal Meksiko itu melakukan diving, ia pun dihadiahi kartu kuning. Lima kartu peringatan sudah dikeluarkan wasit sejauh ini.

Back pass yang buruk dilakukan Miranda dan berhasil disambar oleh Agirretxe. Striker Sociedad itu seketika sudah mengecoh Moya dan langsung melakukan finishing yang masih bisa dihalau Godin! Sungguh kesalahan yang fatal.

Seharusnya Sociedad sudah bisa memimpin hingga dua bola apabila penyelesaian yang dilakukan para pemainnya tidak buruk. Di lain pihak, Atletico lebih sering mengancam lewat set pieces yang disambut dengan tandukkan.

Di babak kedua Atletico bermain negatif. Siquera menerima kartu kuning kedua usai menekel keras salah satu pemain Sociedad. Keributan sempat terjadi pada laga tersebut, namun sukses diredam wasit.
Bermain dengan sepuluh orang jelas hal yang buruk mengingat permainan agresif yang diperagakan tuan rumah.

Seakan tak berpengaruh bermain dengan jumlah yang lebih sedikit, Atletico tetap mampu menekan Sociedad. Mandzukic mengancam gawang Zubikarai lewat tendangannya yang cukup dingin. Namun, hanya berakhir goal kick untuk tuan rumah.

Kalah jumlah pemain, Atletico lebih banyak “membunuh” waktu dengan seringnya melakukan pelanggaran-pelanggaran maupun kejadian yang tak perlu. Tampaknya sang juara bertahan lebih mengharapkan hasil seri.

Petaka untuk Atletico datang delapan menit jelang laga usai. Crossing yang menusuk ke jantung pertahanan Rojiblancos mampu ditanduk striker Sociedad Agirretx. Bola pun dengan deras masuk ke gawang Moya.Tuan rumah memimpin dua satu

Atletico tampak frustasi selepas kebobolan. Simeone langsung menurunkan dua pemain bertipe menyerang. Namun, hingga peluit tanda berakhirnya laga, skor tetap tak berubah untuk kemenangan Sociedad. Tuan rumah memang lebih pantas memenangkan pertandingan karena bermain dengan agresivitas tinggi

Bila menang di laga itu Atletico Madrid punya kesempatan untuk naik ke posisi kedua di klasemen La Liga dan menempel ketat Real Madrid. Tapi, mereka gagal memanfaatkan kesempatan.