Lionel Messi terus melanjutkan kiprahnya golnya untuk “menerbangkan” Barcelona ke puncak La Liga.
Pekan lalu di Santiago Bernabeu, Messi memberi tontonan kepada publik sepakbola lewat pemandangan ikonik
Usai mengeksekusi penalti, Messi merayakan gol dengan melompat ke sudut kanan lapangan di tribun utara, sebelum berjalan pelan lantas merentangkan kedua tangannya.
Ini barangkali tidak sedramatis selebrasinya di arena yang sama delapan bulan silam, ketika Messi menentukan kemenangan tiga gol berbanding dua gol Barca atas Real Madrid lewat gol injury time dan membuka serta mengangkat tinggi-tinggi jerseynya ke hadapan publik tuan rumah.
Hanya, kalau saat itu El Barca pada akhirnya tetap gagal mencegah El Real mencaplok trofi La Liga Spanyol, kali ini skor telak tiga gol tanpa balas pada Sabtu silam membuka lebar-lebar pintu peluang Blaugrana menggondol kembali titel.
Barcelona menduduki singgasana klasemen dengan memegang keunggulan masif empat belas angka atas sang seteru abadi di posisi keempat.
Armada Ernesto Valverde juga berjarak sembilan dan sebelas poin dari runner-up Atletico Madrid dan peringkat ketiga Valencia.
Kedua klub sama-sama tumbang akhir pekan kemarin, sementara Messi cs. belum tersentuh kekalahan musim ini.
Yang istimewa dari performa Messi dalam El Clasico lalu, di Bernabeu, adalah sekilas bintang Argentina ini seperti tidak berbuat apa-apa sebelum menaklukkan Keylor Navas dari titik putih
Data dari El Periodico bahkan memperlihatkan Messi tak banyak berkeringat dalam pertandingan ini.
Siasat Zinedine Zidane yang lebih memilih memasang Mateo Kovacic ketimbang Isco sempat bekerja di babak pertama.
Selain menekan Sergio Busquets, gelandang muda Kroasia itu punya tugas mengawal khusus Messi.
Strategi ini jadi bumerang dalam proses terjadinya gol pertama Barca, mana kala Kovacic lebih memilih mengkover Messi alih-alih menyetop laju Ivan Rakitic.
Namun, “tidak berbuat apa-apa” versi Messi jelas berbeda dari pemain kebanyakan.
Saat kelihatan diredam pun suami Antonella Roccuzzo ini masih mampu memberikan impak.
Pada empat puluh lima menit awal sekurangnya dua kali operan terukur Messi membuka kans emas buat Paulinho.
Navas jadi penyelamat Madrid dengan mementahkan dua tembakan pemain Brasil tersebut.
Sebagaimana aksi kolektif Barca, La Pulga lantas mengganas memasuki paruh kedua setelah relatif adem ayem di paruh pertama.
Di bawah komando Valverde, Azulgrana tampil lebih seimbang dan dapat menjaga ketenangan kala mendapat tekanan.
Usai menyerap pressure Los Merengues di babak pertama, Barcelona mengambil alih kontrol sehabis turun istirahat dengan Messi berada di sentral permainan.
Sang superstar memang tidak terlibat dalam gol pertama, tetapi – sebagaimana telah disebutkan sebelumnya – keberadaan Messi menarik Kovacic menjauhi Rakitic hingga nama terakhir dapat mengumpan kepada Sergi Roberto, yang kemudian menyuplai assist untuk dituntaskan Luis Suarez
Dalam gol kedua Barca cuma sepuluh menit berselang, umpan Messi-lah yang mengawali kemelut di depan gawang Madrid sampai Dani Carvajal menghalalkan segala cara untuk mencegah bola masuk.
Bek kanan Madrid itu dikartu merah langsung lantaran sengaja melakukan handball, dan eksekusi sempurna Messi menggandakan skor bagi The Catalans.
Itu adalah gol kedua puluh lima Messi ke gawang Madrid, membuat namanya kian menjulang di puncak lis topskor sepanjang masa El Clasico, dan golnya yang kelima belas di Santiago Bernabeu – venue terproduktif Messi di luar Camp Nou.
Dari masa ke masa dan dari satu pelatih ke pelatih lainnya, transisi posisi tidak melunturkan sensasi Messi bersama Blaugrana.
Semula bermain sebagai penyerang sayap kanan, Messi bertransformasi menjadi false nine terpaten di bawah Pep Guardiola, kemudian kembali menjadi winger sebagai bagian trisula MSN Messi, Suarez, Neymar saat tim ditukangi Luis Enrique, dan sekarang dengan Valverde Messi tidak sekadar berstatus tandem Suarez, ia juga kerap turun untuk berperan sebagai playmaker, mengisi tempat yang ditinggalkan Xavi Hernandez.
Tengok statistiknya. Messi adalah pencetak gol terbanyak sementara La Liga dengan lima belas gol, dan lewat kontribusi enam assist ia merupakan kreator terbaik Barcelona.
Menghadapi Madrid, Messi paling banyak melakukan gocekan sukses dan kemahirannya mengorkestrasi permainan terbukti lewat sembilan key pass! Andai Andre Gomes atau Nelson Semedo lebih tenang mengonversi umpan Messi, bukan mustahil El Barca menggelar manita alias pesta lima gol kemarin.
Messi toh tetap membukukan assist pada detik-detik penghabisan laga.
Meski sebelah sepatunya copot akibat tekel Marcelo, Messi terus melesat meninggalkan sang bek kiri sebelum memberikan umpan tarik yang disambut Aleix Vidal.
Bersama itu pula, sang fenomena membawa Barcelona mengangkasa, meninggalkan Real Madrid di bumi.
