close
Nuga Bola

La Liga, Barca Imbang Lawan Las Palmas

Barcelona gagal memetik kemenangan ketika bertandang ke Estadio de Gran Canaria, kandang Las Palmas, Jumat dinihari WIB, 02 Maret, dan membuat mereka sangat tidak  nyaman di puncak La Liga

“Barca tak bisa lagi  bersantai,” tulis media Spanyol terkenal “marca,” pagi ini, Jumat WIB..

Hasil imbang lawan tuan rumah Las Palmas membuat Barcelona harus fokus di sisa musim.

Pada laga itu Barcelona hanya mampu memetik satu poin . Tambahan poin itu membuat posisi Barcelona di puncak klasemen tidak lagi nyaman.

Barcelona ada di puncak klasemen dengan nilai enam puluh enam poin. Namun kini mereka hanya berjarak lima poin dari Atletico Madrid yang ada di posisi kedua dengan sisa dua belas laga hingga akhir musim.

Tekanan makin terasa bagi Barcelona lantaran mereka bakal berjumpa langsung dengan Atletico Madrid di Camp Nou pada akhir pekan nanti.

Duel tersebut akan jadi duel hidup-mati bagi kedua tim. Bila Barcelona mampu menaklukkan Atletico, maka mereka akan berjarak delapan poin dan Barca bisa sedikit bernapas lega.

Namun bila Atletico sukses mencuri kemenangan di markas Barcelona, maka selisih antara kedua tim menjadi dua poin.

Atletico sendiri sedang dalam kondisi bagus dalam beberapa laga terakhir. Dalam delapan laga terakhir, Atletico mampu memenangkan pertandingan yang mereka lakoni.

Rekor tanpa hukuman penalti yang diukir Barcelona di La Liga akhirnya terhenti setelah dua tahun. Las Palmas jadi tim yang memecahkan rekor tersebut.

Rekor tanpa hukuman penalti yang diukir Barcelona di La Liga akhirnya terhenti setelah dua tahun. Las Palmas jadi tim yang memecahkan rekor tersebut.

Barcelona sebelumnya terakhir kali kena hukuman penalti pada laga lawan Celta Vigo di dua tahun lalu.

Setelah itu, Barcelona mampu melewati tujuh puluh delapan  laga tanpa dihukum penalti. Rekor tersebut terhenti di duel lawan Las Palmas.

Dalam sebuah kemelut di awal babak kedua, wasit Antonio Mateu Lahoz menunjuk titik putih lantaran Lucas Digne dianggap melakukan handball.

Jonathan Calleri yang menjadi eksekutor penalti melakukan tugasnya dengan baik. Tendangannya ke pojok kiri atas tidak bisa dibendung oleh Marc Andre ter Stegen.

Penalti Calleri itu pula yang memastikan Barcelona hanya pulang dengan raihan satu poin di tangan.

Pelatih Barcelona Ernesto Valverde mengungkapkan kekecewaannya lantaran hasil imbang tersebut.

“Hukuman penalti itu menyakiti kami. Kami menilai mereka menyamakan kedudukan lewat penalti ‘yang tak terlihat’.”

“Las Palmas tampil lebih kuat di babak kedua dan mereka membuat kami khawatir,” ujar Valverde.

Dengan hasil imbang ini, Barcelona kini hanya berjarak lima poin dari Atletico Madrid. Duel Barcelona lawan Atletico di Camp Nou akhir pekan ini jadi duel hidup-mati bagi kedua tim.

Sementara itu, mantan Presiden Barcelona, Joan Laporta, menjelaskan kesuksesan bekas klubnya itu dalam satu dekade belakangan.

Menurut Laporta, kunci kejayaan Barca sejauh ini karena percaya dengan kualitas Josep Guardiola.

Setelah memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jasa Frank Rijkaard pada akhir musim sembilan tahun silam.

Manajemen Barca dipusingkan dengan mencari sosok yang tepat untuk klub tersebut.

Nama Manajer Manchester United Jose Mourinho sempat berada dalam daftar petinggi Barcelona. Termasuk juga Guardiola yang saat itu menangani Barcelona B.

“Saya berbicara dengan Pep Guardiola pada Januari sembilan musim lalu Kami pikir, Frank Rijkaard harus menyelesaikan musim tersebut dan Pep bisa terlibat di staf pelatih tim utama,” ujar Laporta kepada Daily Telegraph.

Namun, Guardiola justru memilih untuk melanjutkan karier di Barcelona B hingga akhir musim karena mereka yakin akan juara Tercera Division.

Laporta pun akhirnya menyetujui permintaan Guardiola dengan menunjuknya sebagai pelatih tim utama .

Hasilnya, Guardiola meraih empat belas trofi utama bersama Blaugrana dalam empat musim. Di musim pertamanya bersama Barca, Guardiola meraih treble yang dianggap Laporta sebagai musim sempurna.

Sementara, Mourinho yang bergabung dengan Real Madrid pada waktu itu menjadi rival Guardiola.

“Ada opsi lainnya dan beberapa pihak, terutama media mengarahkan untuk memilih mereka, tapi kami fokus dengan Pep,” ucap Laporta.

“Saya memiliki tanggung jawab untuk mengatur Barcelona dan terkadang Anda butuh kejutan untuk mengubah sejarah. Terima kasih untuk Pep, kami melakukan itu,” Laporta menambahkan