close
Nuga Bola

Kloop dan Liverpool untuk Seratus Gol

The Reds genap mencatatkan seratus gol di bawah asuhan Juergen Klopp.

Angka ini ditorehkan  setelah empat gol yang dicetak Liverpool ke gawang Stoke City.

Dan ini juga  merupakan sebuah penegasan bahwa mereka adalah tim paling tajam di Liga Primer Inggris musim ini.

Liverpool memang  sukses mengemas poin sempurna kala menjamu Stoke City dalam laga lanjutan Premier League di Anfield, Rabu 28 Desember 2016 dini hari WIB.

Walau begitu, Juergen Klopp akui bila timnya sempat mengalami kesulitan.

Liverpool tertinggal lebih dulu lewat gol Jonathan Walters

Namun, tim tuan rumah berhasil membalikan keadaan menjadi dua gol berbanding satu lewat gol Adam Lallana dan Roberto Firmino di penutupan laga babak pertama.

Pada paruh kedua, Liverpool menambah pundi-pundi golnya melalui gol bunuh diri Gilbert Imbula dan Daniel Sturridge.

“Awal pertandingan sangat sulit karena rencana Stoke adalah melakukan pressing sangat tinggi, teutama dengan dua striker. Jadi kami tidak cukup sabar dalam permainan passing kami saat itu,” ujar Klopp dikutip the Guardian.

“Pertandingan menjadi gila dan ketika mereka menguasai bola, secepatnya bolanya berada di udara dan  Crouch melakukan sesuatu yang menakjubkan. Sangat sulit untuk bertahan. Joe Allen juga brilian dalam mendapatkan bola-bola kedua dan kami harus bekerja keras untuk hal itu,” sambungnya.

Kemenangan ini membuat Liverpool naik kembali ke posisi dua klasemen sementara dengan empat puluh poin.

lMereka kalah enam angka dari Chelsea yang berada di posisi teratas, dan unggu satu poin dari Manchester City di posisi tiga.

Di satu sisi, dalam laga itu untuk kali pertama sang manajer Liverpool, Juergen Klopp menampilkan komposisi Starting XI yang sama dalam tiga laga beruntun terakhir Liga Inggris.

Di kubu lawan, ada tiga mantan pemain Liverpool yang bermain untuk Stoke City. Mereka adalah Peter Crouch, Joe Allen, dan Glen Johnson.

Bagi Crouch itu adalah kali pertama dia masuk Starting XI sepanjang musim ini. Sebelumnya manajer Stoke City, Mark Hughes kerap memilih Bojan Krkic dibandingkan Crouch.

Terkait keharusan timnya mengatasi defisit pada laga itu, Klopp tak ragu menyebut Liverpool tidak tampil sempurna.

“Kami tahu kualitas tim ini sebenarnya, tetapi tidak menunjukkannya setiap waktu. Awal pertandingan sangat sulit karena Stoke bermain sangat menekan.”

“ Kami seharusnya bisa melakukan hal lebih baik. Setelah unggul di paruh babak pertama, kami bisa lebih menyesuaikan diri,” ucapnya di situs klub.

Gol terakhir Liverpool yang dicetak Sturridge berasal dari kesalahan bek lawan, Ryan Shawcross.

Bermaksud mengembalikan bola kepada kiper, umpan Shawcross malah mengarah pada Sturridge. Nama terakhir memanfaatkannya menjadi gol pertama baginya di Premier League musim ini.

“Kemenangan ini merupakan hasil kerja keras. Gol penutup seperti hadiah Natal bagi kami. Sangat penting mengakhiri pertandingan dengan gol itu. Saya juga senang Sturridge telah kembali,” ucapnya.

Dengan tambahan gol Sturridge, Liverpool genap mencetak seratus gol dalam empat puluh delapan pertandingan Premier League bersama Klopp.

Pelatih asal Jerman  itu diangkat sebagai penerus Brendan Rodgers pada Oktober  yahun lalu.

Saat diwawancarai pascalaga, Klopp menunjukkan ekspresi ketidaktahuan soal gol keseratus Liverpool  tersebut.

“Seratus gol? Hal itu bagus, tapi sayangnya saya tak bisa mengingat gol-gol itu. Mungkin harus ada DVD tentang gol-gol tersebut,” ucapnya sembari tersenyum di BBC Sport.

Walaupun jadi tim paling produktif, Liverpool sempat tiga kali mengakhiri pertandingan tanpa gol di tangan.

Tiga laga itu adalah saat kalah  dari Burnley, dan seri tanpa gol saat menghadapi Manchester United dan Southampton.

Hal menarik lainnya, meski jadi tim paling produktif, tak ada satu pun pemain Liverpool yang bertengger di daftar lima besar pencetak gol terbanyak saat ini.

Hal ini membuktikan bahwa Liverpool bisa terus tampil tajam dan tak bergantung pada satu pemain saja.

Pemain Liverpool paling produktif saat ini adalah Sadio Mane yang mencetak delapan gol, disusul Adam Lallana, Roberto Firmino, Philippe Coutinho dan James Milner, serta Divock Origi.

Tingginya produktivitas gol Liverpool sayangnya tak diikuti ketangguhan di lini belakang. Liverpool telah kebobolan dua puluh satu gol dan jadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak di zona enam besar.

Tags : slide