close
Nuga Bola

Kemenangan Indah Chelsea di Anfield

Chelsea menjalani ritus pertandingan di Anfield, di pekan kesebelas Premier League, dengan sempurna, usau mengalahkan Liverpool dua gol banding satu, Minggu malam WIB, 08 November 2014, dan sedang menghampiri posisi “juara” di putaran pertama kompetisi saat jeda di desember mendatang.

Hasil kali ini membuat Liverpool sudah tiga kali berturut-turut kalah ketika berjumpa Chelsea. Selain dua hasil di Anfield, Liverpool juga tunduk di Stamford Bridge pada 29 Desember 2013.

Kemenangan Chelsea ini membuat komentar Mourinho lebih dingin. Ia menyatakan, atmosfer Anfield yang begitu membara tiap kali Liverpool bermain di sana bukanlah masalah bagi r Chelsea. Bahkan Mourinho justru menyukainya.

Beberapa waktu lalu, Mourinho sempat mengeluhkan minimnya dukungan suporter Chelsea di Stamford Bridge. Saking sunyinya atmosfer Stamford Bridge, pria asal Portugal itu menyebut timnya seperti bermain di stadion kosong.

Tapi, Mourinho tak akan menemukan hal semacam itu lagi ketika dia memasuki Anfield. Sudah jadi rahasia umum bahwa Anfield adalah salah satu stadion paling “hidup” di Inggris.

Suporter Liverpool dikenal sangat berapi-api dalam memberikan dukungan kepada The Reds dan membuat atmosfer stadion makin panas.

Sebagai bagian dari tim lawan, Mourinho tak menganggap atmosfer Anfield sebagai ancaman dan anak buahnya tak akan merasa terintimidasi.

“Saya suka main di sini. Tapi, saya harus mengatakan bahwa beberapa orang menganggap atmosfer di sini sebagai hal negatif yang bisa memengaruhi performa para pemain,” ujar Mourinho yang dikutip Express.

“Tapi, itu bukan saya,” tegasnya.

“Pertama-tama, saya tidak bermain. Yang kedua, saya pikir itu tidak memengaruhi performa para pemain saya,” kata Mourinho.

“Tapi, itu adalah atmosfer fantastis untuk kita semua nikmati dan untuk main bagus,” ujarnya.
Chelsea mencatatkan rekor sembilan kali menang dan dua kali meraih hasil imbang.

“Tidak terkalahkan selama semusim adalah pekerjaan yang mustahil. Menurut saya kami akan kalah,” ujar Mourinho.

“Menurut saya kami mempunyai peluang yang sangat bagus untuk memenangi titel. Tetapi, menurut saya, kami, Arsenal, Manchester City, Manchester City, dan Southampton masih berada dalam perburuan gelar juara,” tambahnya.

Sanjungan tinggi diberikan manajer Chelsea Jose Mourinho kepada anak asuhnya usai mengalahkan Liverpool. Chelsea disebutnya layak menang dan merupakan yang terbaik sepanjang laga.

Jika menilik statistik pertandingan, Whoscored mencatat Chelsea kalah dominan dalam penguasaan bola namun lebih banyak mengancam. Sedangkan dalam aspek tendangan tepat sasaran Chelsea unggul lima berbanding empat. Demikian halnya jumlah percobaan, di mana anak-anak London barat itu unggul tipis.

Bermain tandang dan tertinggal lebih dulu sebelum kemudian memenangi laga, Mourinho puas dengan sikap dan mentalitas yang ditunjukkan anak asuhnya. Rasa lapar Chelsea disebutnya tak terhenti di titik kala mampu menyamakan kedudukan saja.

“Di babak kedua kami menunjukkan sesuatu yang baru, yakni berada dalam kedudukan seri di Anfield dan tidak menerima hasil itu sebagai hasil bagus dan memburu kemenangan,” kata Mourinho dilansir BBC.

“Saya rasa kami tampil sangat impresif, kami ingin memainkan bola, kami ingin menguasai bola. Karakter tim ini menakjubkan,” tambahnya.

“Tim terbaik sejauh ini adalah ‘Si Biru’ dan tim yang pantas menang adalah Chelsea,” demikian manajer asal Portugal ini.

Kemenangan ini memperpanjang rentetan hasil positif Chelsea atas Liverpool. Total lima laga pertemuan terakhir ‘Si Biru’ tak terkalahkan di mana tiga yang teranyar sukses dimenangi.

Bagi Liverpool kekalahan dari Chelsea ini merupakan rentetan dari tiga kekalahan secara berurutan. Manajer Liverpool Brendan Rodgers mengaku paham benar kalau hasil itu mengecewakan para suporter.

Setelah pekan lalu kalah di markas Newcastle United dalam partai Premier League, di tengah pekan The Reds tunduk di markas Real Madrid dalam partai Liga Champions.

Beberapa hari berselang Liverpool kalah lagi. Kali ini di kandang sendiri, Anfield, ketika menjamu Chelsea dalam partai Premier League.

Menghadapi rentetan pertandingan itu sendiri Rodgers sempat mendapat sorotan dan kritikan atas pilihan timnya saat menghadapi Madrid, mengingat ketika itu ia tidak menurunkan sejumlah pemain yang biasanya jadi andalan.

Pilihannya saat itu diduga banyak kalangan karena ingin menyimpan tenaga saat menghadapi Chelsea. Dengan kekalahan kini dituai atas The Blues, ketika Rodgers kembali memainkan pemain intinya, sorotan pun kembali didapatkannya.

“Saya takkan melakukan apapun dengan berbeda,” tegas Rodgers ketika ditanya para jurnalis apakah ia akan memilih tim yang sama melawan Madrid dan Chelsea seandainya diberi pilihan.

“Tentu saja para suporter frustrasi dengan kekalahan tim dalam tiga pertandingan beruntun dan itu merupakan sesuatu yang tidak biasa untuk mereka, jadi saya sepenuhnya paham akan hal itu,” lanjutnya seperti dikutip Reuters.