close
Nuga Bola

Kalah dari MU, The Red Ada Diposisi Empat

Tottenham Hotspur berhasil menggusur Liverpool dari posisi ketiga klasemen Liga Primer Inggris usai menang empat gol berbanding sati gol atas tuan rumah Bournemouth di Vitality Stadium, Minggu, dalam lanjutan Liga Primer).

Tambahan tiga angka dari markas Bournemouth membuat Tottenham kini mengoleksi enam puluh satu  poin, unggul satu angka atas Liverpool yang tergeser ke peringkat keeempat.

Spurs sendiri berjarak empat angka dari Manchester United yang ada di posisi kedua.

Sebelum digeser Hotspur Liverpool telah lebih dulu ditekuk Manchester United ketika kedua tim bertemu di Old Trafford, sehari sebelumnya.

Dalam laga di Old Trafford itu  Mourinho memutuskan menurunkan skuat terbaiknya

Menghadapi Liverpool yang punya lini serang mematikan di Stadion Old Trafford Mourinho memutuskan memainkan pola empat-dua-tiga-satu dengan menempatkan duet Scott McTominay dan Nemanja Matic sebagai gelandang jangkar.

Duet ini yang kemudian terbukti sukses mengganggu distribusi bola dari lini tengah Liverpool.

Selain itu, Mourinho menurunkan trio Juan Mata, Alexis Sanchez, dan Marcus Rashford. Trio agresif ini tak hanya diinstruksikan Mourinho untuk menyerang melainkan juga turun membantu pertahanan.

Tiap Liverpool menyerang, Rashford dan Mata ikut turun sehingga ruang gerak Mohamed Salah dan Sadio Mane di sisi kanan-kiri lapangan menjadi lebih sempit.

Salah yang merupakan mesin gol Liverpool tak pernah lepas dari penjagaan Ashley Young.

Pemain Manchester United yang biasanya ikut membantu serangan ini lebih difokuskan untuk menjaga benteng pertahanan Manchester United.

Dengan kecepatan Alexis Sanchez dan Rashford, Manchester United memang bisa dengan cepat saat membangun serangan.

Terlebih, Lukaku sedang dalam performa terbaiknya dan mampu menahan bola untuk menunggu Sanchez, Mata, dan Lukaku, serta bermain melebar untuk mengacaukan barisan pertahanan Liverpool.

Dari segi skema serangan, serangan Manchester United di laga ini tak ada yang istimewa. Dua gol yang ada diwarnai oleh blunder lini belakang Liverpool yang sudah sering terlihat di laga sebelumnya.

Pada proses gol pertama, Dejan Lovren menempel Lukaku namun tak ikut melakukan duel sundulan di udara.

Bola lalu bergulir ke arah Rashford di sisi kanan. Gol pertama Manchester United jelas lahir dari kejeniusan Rashford.

Pemain belia ini memutuskan mengontrol bola sehingga Trent Alexander-Arnold terkecoh dan menyisakan ruang tembak yang lebar untuk Rashford.

Rashford lalu melepaskan tembakan ke tiang jauh yang tak mampu dijangkau oleh Karius.

Gol cepat Rashford di menit keempat belas ini yang mengangkat mental pemain-pemain Manchester United untuk percaya diri pada strategi racikan Mourinho di laga ini.

Sepuluh menit berselang, kesalahan koordinasi lini belakang Liverpool berbuah gol kedua.

Alexander-Arnold yang memutuskan untuk melepas Rashford dan ikut berebut bola di muka gawang gagal mendapatkan bola.

Bola liar justru bergulir ke arah Rashford. Pemain jebolan akademi Manchester United ini lalu sukses mengirimkan bola ke gawang untuk kedua kalinya.

Keunggulan dua gol seolah jadi ‘izin resmi’ bagi Mourinho untuk menampilkan permainan yang lebih defensif dibandingkan di awal laga.

Mourinho benar-benar bisa menciptakan formasi di lini pertahanan yang memutus ruang gerak trio Liverpool.

Nyaris tak ada kerja sama yang membahayakan antara Salah-Firmino-Mane di sepanjang laga.

Liverpool lebih banyak melakukan tembakan dibandingkan Manchester United, namun tembakan Liverpool lebih banyak melebar dari sasaran.

Angin keberuntungan sempat bertiup ke arah Liverpool ketika mereka memperkecil kedudukan menjadi dua gol berbanding satu gol lewat gol bunuh diri Eric Bailly di menit keenam puluh enam

Tetapi hal itu tak membuat Mourinho panik dan langsung tergesa-gesa memasukkan bek-bek untuk menumpuk pemain di kotak penalti.

Mourinho hanya menarik Rashford dan menggantinya dengan Marouane Fellaini.

Mourinho butuh tenaga baru di lini tengah sebagai jangkar untuk menemani McTominay dan Matic demi mengganggu aliran bola Liverpool.

Skor ini pun akhirnya berhasil dipertahankan Manchester United hingga akhir pertandingan.

Ramuan Jose Mourinho untuk mematikan trio serangan Liverpool terbukti manjur untuk laga ini. Indikasi paling kuat dari sukses ini adalah Manchester United tak butuh penyelamatan-penyelamatan gemilang David de Gea untuk menan