close
Nuga Bola

Islandia Negara Kecil di Piala Dunia 2018

Islandia mengukir sejarah sepakbola dunia dengan membuat kejutan  lolos ke Piala Dunia 2018.

Islandia melaju setelah menyegel status juara Grup I pada babak kualifikasi.

Mereka menyisihkan tim-tim kuat seperti Ukraina, Kroasia dan Turki.

Itu adalah kali pertama mereka menjajal tampil di perhelatan sepakbola terakbar sejagat.

Tak cuma itu, Islandia pun membuat rekor sebagai sebagai negera terkecil yang perna tampil di Piala Dunia.

Sebelumnya, rekor itu dipegang oleh Trinidad Tobago

Mereka merupakan negara dengan populasi sangat kecil.

Negara yang terletak di persimpangan Atlantik Utara dan Samudra Arktik tersebut diketahui memiliki penduduk tiga ratus ribu jiwa, per Januari lalu, seperti diberitakan Icelandreview.

Tentu akan sangat menarik untuk menantikan perfora Islandia di Piala Dunia nanti.

Apakah mereka akan kembali membuat kejutan seperti pada Piala Eropa lalu, lolos ke perempatfinal.

Atau malah nanti mereka cuma numpang lewat?

Bertanding di Laugardalsvoellur, Selasa dinihari WIB, 10 Oktober, Islandia langsung unggul  di babak pertama. Gol pembuka dihasilkan Gylfi Sigurdsson .

Lalu di babak kedua, mereka menambah keunggulan lewat Johann Gudhmundsson. Gol itu sekalis menjadi penutup, dan Islandia menang dua gol tanpa balas.

Bagi Islandia ini adalah kali pertama mereka tampil di Piala Dunia. Mereka pun tercatat sebagai negara terkecil yang pernah ambil bagian dalam perhelatan sepakbola terakbar itu.

Sukses yang diraih Islandia pun akhirnya membuat Kroasia gigit jari. Mereka gagal menyalip sang rival di pertandingan terakhir.

Padahal Krosia sudah berhasil mendulang kemenangan di partai pamungkas. Mereka menekuk tim kuat lain, Ukraina yang juga berpotensi melaju.

Dua gol Kroasia dalam laga di NSK Olimpijs’kyj, Kiev,  dihasilkan oleh bomber Andrej Kramaric.

Kepastian lolos ke Piala Dunia 2018 membuat mereka bisa melanjutkan cerita kejutan mereka.

Lolosnya Islandia ini membuat para pendukungnya tumpah ke jalan-jalan ibu kota negara itu, Reykjavic, juga di seluruh penjuru negeri untuk merayakan keberhasilan lolos ke Puala Dunia

Mereka larut dalam kegembiraan yang meluap-luap.

Islandia menjadi negara terkecil yang lolos ke sebuah putaran final Piala Dunia

Negara paling kecil sebelumnya yang maju ke putaran final Piala Dunia adalah Trinidad & Tobago, yang pada Piala Dunia sebelas tahun silam

Islandia memastikan diri merebut tiket ke putaran final tahun depan di Rusia setelah menaklukkan Kosovo.

“Anda bercanda! Kita akan ke Piala Dunia!” seru seorang komentator televisi setempat begitu peluit panjang tanda pertandingan berakhir ditiup wasit.

Setelah itu seketika setelah itu kembang api menyeruak dari stadion nasional Laugardalsvollur.

“Islandia ke Piala Dunia,” teriak para pengunjung American Bar yang merupakan bar olah raga terbesar di pusat kota Reykjavik.

Di luar bar hujan mengguyur kota, tapi di dalam bar suasana malah panas.

“Negara terkecil yang lolos ke Piala Dunia, ini sureal,” seru pendukung bernama Gunnar Atli Thorodssen.

“Saya harus segera pesan tiket ke Rusia.”

Seusai laga kandang melawan Kosovo, di televisi tampak kapten tim Aron Gunnarsson terlihat bercampur baur dengan penonton di stadion untuk menyampaikan tepuk tangan tradisional khas Viking.

Ulah mereka ditiru oleh para penonton yang berada di bar yang sudah pasti akan mewarnai pula putaran final di Rusia tahun depan.

Pemandangan itu sudah pernah terlihat pada Piala Eropa di Prancis tahun lalu ketika Islandia menjungkalkan Austria dan Inggris untuk mencapai delapan besar.

“Piala Dunia, Pele, Maradona dan Aron Einar Gunnarsson,” kata pelatih Islandia, Heimir Hallgrimsson.

Di belakang dia, para pemain menyanyikan “Feroalok”, lagu tim, yang artinya “Saya di rumah”.

Gunnarsson tak punya keraguan bahwa Piala Dunia adalah tempat yang semestinya untuk Islandia yang beberapa waktu lalu mendapat peringkat dua puluh dua dunia dari FIFA.

“Omong kosong? Saya tak tahu jika ini omong kosong,” kata dia.

“Setelah kami kalah melawan Kroasia  kami memutuskan membidik kualifikasi berikutnya. Menurut saya kami berada di grup paling keras, tapi kami memutuskan untuk menuntaskan saja.”

Di dalam bar, muncul harapan agar tim bergabung dengan pendukung di pusat kota demi merayakan sukses ini dengan mengenakan jersey merah, putih dan biru. Bahkan turis-turis turut bergembira.

“Kini kita akan ke Piala Dunia, tak disangka. Saya masih tak mempercayainya,” kata Arni Thor Arnason sembari mengangkat gelas berisi bir, seperti dilaporkan Reuters.

Bar-bar di Reykjavik biasanya tutup sebelum tengah malam, tetapi pesta masih terus berlanjut dini hari.