close
Nuga Bola

Fabregas, Anak “Durhaka” Arsenal di Stamford Bridge

Gelandang Chelsea, Cesc Fabregas, akan menjadi “anak durhaka” kala Arsenal berhadap dengan Chelsea di Stamford Bridge, Minggu malam WIB, besok, 05 Oktober 2014, karena ia akan mengatakan tidak untuk memberi kemenangan kepada Arsene Wenger yang membesarkan namanya.

Manajer The Gunners, Arsene Wenger, sehari sebelum laha hebat Premier League pekan ketujuh itu, berujar kalau dia tak pernah memperkirakan Fabregas akan “melawannya” di sebuah laga Premier League..

Cesc , seperti deiktahui, memulai karier profesional bersama Arsenal pada sebelas tahun lalu, yang membuatnya semakin melejit, bahkan kemudian ditunjuk menjadi kapten. Namun pada 2011 dia memutuskan pulang kampung ke Barcelona, sebelum akhirnya kembali ke Premier League pada musim ini.

“Saya tak akan paham jika dia tak bahagia bersama Arsenal atau saya. Kami memberi pengaruh positif pada kehidupannya. Seperti itulah kami. Dan, yang terpenting, dia bahagia,” ujar Wenger, sebagaimana dilansir Sky Sports, Sabtu, 4 Oktober 2014.

“Saya selalu menyadari, dia bisa kembali Barcelona karena berasal dari sana. Namun, sama seperti dia, saya tak paham mengapa semuanya berjalan tak sesuai perkiraan. Awalnya, saya pikir dia akan mengakhiri karier di Barcelona atau kembali ke Arsenal,” lanjutnya.

Fabregas disinyalir merasa kurang cocok di Barcelona, di mana dia kerap ditempatkan bukan di posisi aslinya. Mengenai hal tersebut, The Professor enggan membahasnya, dan menurutnya, Fabregas pasti memiliki alasan sendiri mengapa akhirnya hengkang.

“Kenyataannya, dia meninggalkan Barcelona lebih cepat dari yang orang-orang perkirakan. Kenapa? Saya tak tahu, dia yang bisa menjelaskan dengan lebih baik,” tutur manajer asal Prancis yang pernah membesut AS Monaco dan Nagoya Grampus tersebut.

Laga Chelsea kontra Arsenal di Stamford Bridge, Minggu malam WIB kian memanaskan Premier League pekan ini. Dilihat dari sejumlah aspek, Chelsea diunggulkan di laga ini.

Tak cuma tampil sebagai tuan rumah, The Blues juga tengah dalam laju oke. Di liga, mereka cuma sekali gagal menang dari enam laga saat ditahan imbang Manchester City. Lima sisanya selalu dimenangi. Sementara Arsenal, meski juga belum terkalahkan, baru memetik dua kemenangan dan empat lainnya berimbang.

Dirediksi laga akan berjalan serupa dengan pertemuan terakhir kedua tim. Arsenal bakal tampil menekan seperti gaya permainan selama ini karena Arsene Wenger dinilai kurang kejutan-kejutan dalam hal taktik.

Sebaliknya, Mourinho dikenal lebih fleksibel menghadapi lawan. Mengingat sang lawan kemungkinan besar bakal tampil menyerang, maka Chelsea diyakini akan memainkan skema lebih defensif dan mengandalkan serangan balik.

“Saya pikir Wenger tidak akan memainkan hal berbeda, saya rasa itu bukan gayanya. Mungkin akan bermanfaat jika dia sedikit bermain-main dengan sejumlah hal, tapi saya tidak bisa melihat hal itu terjadi,” kata pengamat Jamie Carragher di Sky Sports.

“Rasanya Mourinho adalah tipe manajer yang di laga-laga besar siap mengubah berbagai hal dan menyesuaikan taktik untuk tim-tim tertentu, dan Arsene Wenger tidak begitu. Jadi tidak akan ada kejutan akan apa yang bakal dilakukan Arsenal.”

“Saya pikir Mourinho sudah siap utnuk itu dan menemukan jalan untuk menaklukkannya. Laga terakhir, ketika tuan rumah menang 6-0, Chelsea memainkan serangan balik dan Arsenal menyerang, dan itu jelas memberikan Chelsea hasil besar,” sambung eks bek Liverpool ini.

“Jika Arsenal bermain tepat seperti di laga sebelumnya, saya yakin Mourinho juga akan melakukan apa yang sebelumnya dia lakukan, terlepas dari tipe pemain yang dia punya sekarang. Instruksinya akan sama. Kita telah melihat mereka mencetak banyak gol di kandang, lalu tandang ke Manchester City dan meskipun tak berhasil memastikan menang, membuat laga berjalan sangat sulit untuk City,” demikian pria yang kini berprofesi sebagai pundit itu.

Menghadapi laga hebat di Stamford Bridge, Jose Mourinho dituding memainkan taktik negatif dan itu membuatnya mendapatkan sorotan yang tajam.

Namun begitu, menurut Jamie Carragher, Mourinho justru merupakan sosok pelatih yang pintar.

Ambil contoh ketika Chelsea sukses menang atas Liverpool di Anfield musim lalu. Pada laga tersebut, Mourinho mendapatkan sorotan lantaran memarkir sebuah bus besar di pertahanan Chelsea. The Blues bertahan total di laga tersebut dan hanya mengandalkan serangan balik.

Tapi, Carragher menilai bahwa itu menunjukkan kejeniusan Mourinho. Eks bek Liverpool yang kini jadi penganalisis pertandingan untuk Sky Sports itu menyebut, Mourinho adalah tipe manajer yang adaptif terhadap taktik dan strategi.

Mourinho tidak punya satu taktik atau strategi yang saklek. Dia akan selalu mengubahnya sesuai dengan lawan yang dihadapi –dan itu, menurut Carragher, adalah sesuatu yang menunjukkan Mourinho adalah orang yang amat pintar.

“Saya pikir, bukan sebuah hal yang negatif ketika Mourinho mengandalkan serangan balik di beberapa laga,” ujar Carragher.

“Dia akan menggunakan taktik yang dia pikir punya kans paling besar memenangkan timnya. Itu pintar, bukan negatif,” kata Carragher.

“Saya pikir Wenger tidak akan memainkan hal berbeda, saya rasa itu bukan gayanya. Mungkin akan bermanfaat jika dia sedikit bermain-main dengan sejumlah hal, tapi saya tidak bisa melihat hal itu pernah terjadi,” kata Carragher.