close
Nuga Bola

Erick Thohir Bikin Inter Terpuruk

Media terkenal Italia terbitan Milano,  Gazzetta dello Sport, hari ini, Rabu, 08 Juni 2016, menuding kinerja Erick Thohir selama memiliki Inter Milan sangat buruk.

Tudingan ini  didukung mantan petinggi Inter Ernesto Paolillo.

Pria yang pernah bekerja di Inter selam enam tahun sebelum era Thohir menilai mantan klubnya itu akan lebih baik di tangan Suning Group karena menurutnya kinerja Thohir selama memimpin sangat buruk.

Paolillo bahkan memberi nilai empat.

“Saya tidak terkejut sama sekali karena tak terelakan Thohir akan menjualnya setelah proyeknya gagal.”

“Thohir meninggalkan klub dalam kondisi yang kurang lebih sama seperti ketika membelinya, yang mana berarti dia beruntung, karena masa jabatannya merupakan sebuah kegagalan,” tutur Paolillo seperti dikutip dari Football-Italia.

“Saya memberikan dia nilai empat  dari sepuluh atas kinerjanya dan saya pikir dia harus tahu itu juga. Dia hanya melakukan apa yang semua orang lain dapat lakukan. Investor Tiongkok akan membuat Inter menjadi seperti perusahaan multi nasional dan bisa memperkuat brand mereka.”

Thohir membeli Inter tiga tahun silam.

Di bawah kendali Thohir, Inter mencoba bangkit.

La Beneamata belanja cukup banyak pemain musim panas lalu, namun kembali gagal juara. Meski demikian, pada musim ituprestasi Inter mulai membaik.

Mereka berhasil mendapat tiket Liga Europa.

Erick Thohir sendiri, usai pelepasan saham mayoritasnya, masih menjadi pemegang saham minoritas Inter Milan

Sisa saham yang dimilikinya tak akan dia lepas.

Komposisi kepemilikan saham Inter resmi berubah.

Moratti menjual semua sahamnya ke Suning, sementara Erick menjual lebih dari separuh saham miliknya ke investor asal China itu.

Meski Suning Holdings Group menjadi pemegang saham mayoritas, jabatan presiden Inter akan tetap dipegang oleh Erick.

“Saya tidak akan menjual sisa tiga puluh persen milik saya. Namun, orang-orang bisa berspekulasi apa saja. Saya akan tetap bertahan, saya yakin dengan proyek ini. Manajemen bekerja bersama dan kami punya kemitraan besar sekarang. Kami ingin membangun sesuatu bersama-sama,” ujar Erick kepada Inter Channel.

“Saya harus berterima kasih kepada Mr. Moratti karena dia percaya pada proyek ini. Dia telah mendukungnya dalam dua setengah tahun terakhir dan itu tidak mudah. Dia terbuka soal sudut pandangnya dan dia membuka hatinya karena dia yakin dengan periode transisi di bawah kendali saya ini,” tambahnya.

“Dia akan menjadi bagian besar sejarah Inter dan jangan bandingkan dia dengan saya karena saya belum melakukan apa-apa selain mengawasi periode transisi sehingga Inter bisa bersaing,” kata Erick.

Terhadap penjualan saham itu, Thohir mengaku butuh bantuan agar bisa membuat Inter menjadi klub super.

“Ini bukan keputusan mudah, tapi saya yakin pada arah yang sudah kami ambil,” kata Thohir di Football Italia.

“Ini merupakan era klub super dan saya tab bisa menyangkal bahwa saya butuh bantuan. Ini penting buat Inter agar terus tumbuh dan terus berkelanjutan.”

“Kami mempunyai rencana lima tahun dan ini merupakan tahun kedua. Di sisi olahraga dan bisnis, kami sudah berkembang dan itu tidak mudah di era super klub dan kami harus benar-benar bisa bersaing.”

“Saya berharap apa yang saya lakukan dalam dua tahun terakhir akan diberi respek. Semua orang tak bisa dibahagiakan, tapi saya melakukan yang terbaik,” imbuhnya.