close
Nuga Bola

Ejekan untuk Neymar Bisa Picu Konflik Baru

“Ejekan” dalam bentuk sorak supertor Paris Saint Germain uuntuk Neymar da Silva kembali ramai dihubungkan dengan “pertengkarannya” dengan Cavani

Menurt “marca,” kemungkinan “kambuh”nya keributan antara dua pemain pilar Paris Saint Germain ini bisa muncul kapan saja dan dimana saja.

Untuk mengantisipasi itu, pelatih Paris Saint-Germain Unai Emery tak ingin peristiwa sorakan itu menjadi titik awal masalah baru untuk PSG di pertengahan musim.

Emery langsung berkomentar menanggapi momen ketika Neymar disoraki oleh sejumlah suporter PSG saat hendak mengambil penalti.

Para oknum suporter itu ingin Cavani yang bertindak jadi eksekutor karena Cavani hanya butuh satu gol lagi untuk menjadi pemegang rekor gol terbanyak PSG.

Emery tak mau hal tersebut jadi bibit permasalahan baru.

Karena itu, Emery langsung berusaha mendinginkan suasana dengan memuji dua pemain tersebut.

“Cavani, dia adalah mesin gol kami. Kualitas Cavani terus meningkat, statistik miliknya benar-benar membantu tim. Begitu juga sebaliknya, tim ini membantunya mencetak gol.”

“Neymar mencetak gol lewat tendangan penalti dan Cavani akan memiliki kesempatan lainnya untuk mencetak gol. Tim ini lebih baik bersama Neymar,” ucap Emery kepada Canal+.

Emery bahkan menyebut kinerja Neymar, Cavani, dan pemain-pemain lainnya membuat PSG terus menunjukkan kualitas permainan yang meningkat.

“Mungkin ini adalah laga terbaik PSG di liga musim ini karena tim bermain kolektif sepanjang laga.”

“Tujuan kami adalah menjaga level permainan dan hal-hal yang dibutuhkan untuk membentuk tim dengan mental kuat. Kami terus mencari performa terbaik seiring dengan laga-laga penting yang akan datang,” kata mantan pelatih Sevilla.

Di awal musim, Neymar dan Cavani sempat bertikai terkait eksekusi penalti. Neymar dan Cavani sama-sama merasa diri mereka berhak untuk jadi eksekutor.

Kisruh tersebut bahkan membuat Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi turun tangan untuk mendamaikan keduanya.

Sementara itu, kapten Paris Saint-Germain Thiago Silva menyatakan Neymar tidak marah setelah rekan setimnya itu mendapat sorakan dari pendukung Paris Saint-Germain pada laga lawan Dijon.

Neymar telah mencetak gol saat dirinya berusaha mengambil tendangan penalti. Penalti sendiri diberikan karena Edinson Cavani dilanggar oleh bek Dijon.

Saat Neymar memegang bola, sejumlah suporter meneriakkan nama Cavani sebagai bentuk dukungan agar pemain asal Uruguay itu menendang penalti.

Bila Cavani mengambil penalti dan mencetak gol, maka ia akan memecahkan rekor gol Zlatan Ibrahimovic. Thiago Silva yakin momen tersebut tidak membuat Neymar marah.

“Tidak. Saya tidak merasa Neymar marah ketika ia meninggalkan lapangan.”

“Memang ada sejumlah suporter yang menyorakinya, namun yang paling penting adalah hasil akhir dan kemenangan yang kami dapatkan,” kata Thiago Silva dalam wawancara dengan

Thiago Silva sendiri berusaha meredam isu ini agar atmosfer di ruang ganti PSG tetap kondusif.

Rekan senegaranya Neymar ini meyakini pemecahan rekor gol hanya tinggal masalah waktu bagi Cavani.

“Untuk Edinson Cavani, rekor atas namanya akan segera datang. Dia selalu mencetak gol dan masih banyak laga yang bakal dimainkan tahun ini. Dia pasti akan memecahkan rekor itu,” tutur Thiago Silva.

Cavani sendiri mencetak satu gol di laga tersebut. Gol tersebut membuat Cavani sejajar dengan Ibrahimovic sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah PSG

Sorakan terhadap Neymar itu terjadi ketika ia mengambil tendangan penalti.

Ia mendapat sorakan dari suporter PSG dalam kemenangan delapan gol  Gijon pada lanjutan laga Ligue 1 di Stadion Parc Des Princes, Kamis kemarin.

Perlakuan buruk dari suporter tuan rumah itu terjadi karena Neymar menunda ambisi Edinson Cavani memecahkan rekor Zlatan Ibrahimovic sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah PSG.

Cavani yang dilanggar pemain Dijon pada menit kedelapan puluh dua membuat PSG mendapat hadiah penalti. Namun, eksekusi justru diambil Neymar sekaligus mencetak gol keempatnya pada pertandingan tersebut.

Ketika mantan pemain Barcelona itu hendak melakukan tendangan, suporter PSG pun meneriakkan ‘Cavani, Cavani’.

Padahal, jika Cavani yang mengambil penalti dan mencetak gol, pemain asal Uruguay itu bisa menjadi raja gol baru di PSG.

Cavani sendiri hanya melesakkan satu gol pada menit kedua puluh satu, yang membuatnya menyamai catatan gol Ibrahimovic.

Meski tidak disukai suporter tuan rumah dalam laga itu, Neymar tetap sempat melakukan selebrasi. Cavani pun tidak sungkan untuk merayakan gol bersama mantan pemain Santos itu.

Itu bukan kali pertama kedua pemain terlibat kontroversi. Pada awal musim, keduanya sempat berebut penalti dan tendangan bebas saat melawan Olympique Lyon.

Pelatih PSG, Unai Emery, pernah melontarkan, dibutuhkan kesepakatan untuk menyelesaikan masalan tersebut. Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi bahkan ikut turun tangan menyelesaikan masalah tersebut.

 

Tags : slide