close
Nuga Bola

City Kalah dari Barca Karena Tak Sempurna

Manchester City gagal menjalani permainan “sempurna” pada laga leg pertama babak “knock-out” Liga Champions, di Etihad Stadium, Rabu dinihari WIB, 25 Februari 2015, ketika menjamu Barcelona dan kalah dari dua gol Luis Suarez dibanding satu gol Sergio Aguero.

Kekalahan ini disesali oleh pelatih City, Manuel Pellegrini, sebagai kesalahan yang sangat pahit karena pemain membuat “ulah” dengan bermain ugal-ugalan dan meninggalkan lobang bagi peluang gol lawan.

“Sangat buruk. Saya sudah katakana, jangan bikin kesalahan. Tapi, nyatanya pemain bikin ulah. Pahit sekali,” ujar pelatih yang sangat menginginkan kemenangan dari Barcelona itu.

Kekalahan ini dinilai Pellegrini tak lepas dari buruknya penampilan City di babak pertama. Gol pertama Suarez disebutnya merupakan buah dari kesalahan pemainnya sendiri.

Performa City membaik di babak kedua, terbukti dari gol yang mampu dilesakkan oleh Aguero. Namun kartu merah yang diterima Gael Clichy menyulitkan City untuk menuntaskan comeback.

Kekalahan ini pun amat disesalkan oleh Pellegrini.

“Ini laga yang buruk. Kami tidak bermain bagus di babak pertama. Kami banyak berkembang di babak kedua dan menciptakan peluang, tapi kami membuat kesalahan.”

“Saya pikir gol pertama karena kesalahan kami dan itu memberi keuntungan untuk Barcelona,” ujar Pellegrini di situs resmi UEFA.

“Kami memperbaiki kesalahan-kesalahan kami di babak kedua dan kami punya peluang untuk menyamakan kedudukan, tapi kemudian ketika harus bermain dengan sepuluh orang, itu selalu sulit.”

“Tim sekarang harus menunjukkan karakter yang tepat di Barcelona demi meraih kemenangan,” katanya menambahkan.

City akan gantian melawat ke Camp Nou di leg kedua pada 18 Maret mendatang. The Citizens paling tidak butuh kemenangan dengan selisih dua gol untuk membalikkan keadaan.

Terlepas dari ketidakmampuan mempertahankan keunggulan dua gol dan Lionel Messi yang gagal penalti, penampilan Barcelona memenuhi target lewat dominasi lapangan, terutama di babak pertama.

Dua gol Luis Suarez di menit lima belas dan tiga puluh memberi Barcelona keunggulan dua gol di babak pertama.

Setelah tampil sangat dominan di babak kedua, Barcelona gantian dapat banyak tekanan yang berujung pada gol balasan dari Sergio Aguero.

Sebelum laga tuntas Barca punya peluang emas menambah keunggulannya menjadi dua gol lagi. Namun tendangan penalti Messi dibaca dengan baik oleh Joe Hart

“Saya memberi pemain rating yang sangat tinggi. Kami tampil lebih baik dibanding lawan kami di mana pada babak pertama kami berada di level yang sangat baik. Tapi kami harus menang lagi di rumah,” ujar Luiz Enrique, pelatih Barcelona, usai pertandingan.

Laga leg kedua yang akan digelar pada 18 Maret 2015 dihadapi Barca dalam rangkaian jadwal berat karena hanya tiga hari setelahnya mereka akan menjamu Real Madrid dalam laga bertajuk El Clasico. Enrique tak memusingkan hal tersebut.

“Pekan di mana leg kedua digelar tidak akan ada bedanya karena target kami adalah menang tak perduli apapun hasil laga di sini. Semua pemain City adalah pemain internasional dan kami menjalani laga yang sulit.”

“Ada beberapa aspek untuk dikembangkan, tapi saya ingin menyelamati pemain atas penampilan dan sikap yang ditunjukkan di atas lapangan,” tuntasnya di Football Espana.

Dalam laga “hebat” itu, Lionel Messi membuat aib ketika tendangan penalti yang dia ambil di menit terakhir gagal menerpa jala Joe Hart.

Barcelona dapat penalti saat laga masuk menit ketiga injury time menyusul pelanggaran yang dibuat Pablo Zabaleta terhadap Messi.

Pada momen tersebut The Catalans terlihat punya peluang sangat besar untuk lolos ke babak berikutnya karena akan menjalani leg kedua di Camp Nou dengan keunggulan dua gol.

Namun eksekusi penalti Messi yang diarahkan ke sisi kanan ternyata mudah dibaca Joe Hart. Bola yang memantul di muka gawang juga gagal dia rebound, tandukannya ke gawang yang kosong tak membuahkan hasil karena arahnya terlalu melebar.

Soal penalti yang gagal, Messi belakangan ini memang tengah kurang oke. Dari sepuluh penalti terakhir yang dia lakukan bersama Argentina dan Barcelona, tingkat keberhasilannya cuma lima gol.

Jika diciutkan hanya di Barca saja statistiknya malah lebih buruk karena dia gagal empat kali dari tujuh eksekusi penalti terakhir.

Dengan statistik penalti yang buruk dalam beberapa kesempatan terakhir dia melakukannya, Messi sebenarnya bisa saja diberi kesempatan pada Suarez mengambil penalti tersebut, yang sekaligus membuka peluangnya membuat hat-trick.

Sebagai catatan, Messi ada di daftar teratas daftar urutan penendang penalti Barcelona. Di belakangnya ada Neymar, yang ketika itu sudah ditarik keluar.

Tags : slide