close
Nuga Bola

Brasil Belum Menemukan Momentum Kemenangan

Brasil belum menemukan momentum kemenangan di bawah kepelatihan Luiz Felipe Scolari setelah gagal mempertahankan keunggulan 2-0 ketika bertanding dengan Italia dalam laga persahabatan ‘Europa”-nya di Stade de Geneve, Swiss, Jumat dinihari WIB.

Bermain dengan pola 4-3-3, yang merupakan skema Brasil menghadapi Piala Dunia 2014, Scolari yang terkenal dengan ambisinya untuk mengembalikan permainan indah “selecao,” menampatkan bintang muda Santos, Neymar; bomber Zenit St Petersburg, Hulk; dan penyerang Fluminense, Fred sebagai starter.

Sementara itu, di lini tengah, pelatih berusia 64 tahun itu, yang terinspirasi dengan masa kejayaan permainan Socrates, Lenardo dan Dunga, mengisinya dengan gelandang Chelsea, Oscar, bersama Fernando dan Hernanes.

Dengan pola 4-3-3 yang mengutamakan permainan menyerang lewat umpan pendek “one two” yang dipadu dengan umpan segi tiga “wallpass,” dan menyiapkan pemain sayap “gantung” yang menerobos garis gawang dan mengirim umpan silang Scolari memiliki “back” hebat Dani Alves, Thiago Silva, David Luiz, dan Felipe Luis sebagai katup pembuka serangan.

Dani Alves yang bermain di bek kanan terkenal dengan “overlapping”nya yang menawan ke garis gawang pertahanan lawan. Alves dari menit pertama, memerankan sayap gantung yang sangat “ekspolisif.” Ia terinspirasi dengan Alberto Carlos, yang dulunya bermain di Real Madrid, dan menjadi pembuka sumbat serangan untuk menggasak kota gawang lawan.

Skema 4-3-3 yang di adopsi Barcelona lewat permainan “tiki taka”nya memang sangat “latino” dan sesuai dengan karakter sepak bola indah. Sepakbola yang mengutamakan permainan menyerang sebagai pertahanan paling ampuih.

Untuk posisi penjaga gawang, mantan pelatih Portugal itu memercayakannya kepada Julio Cesar. Kaka, yang dipanggil lagi dalam tim nasional, semula akan dibangkucadangkan dan akan bermain pada waktu Brasil melawan Rusia pertengahan pekan depan.

Tapi, di babak kedua, menit ke-62, Scolari berubah pikiran, Kaka diturunkan untuk memberi inspirasi bagi juniornya agar bermain lebih “depth” dengan mengutamakan keseimbangan antar blok. Kaka memang memberi pelajaran bagi Neymar mau pun Fred bagaimana berakselarasi dengan pola menyerang itu.

Scolari memang memilih skuad “Zil Azzuri” di laga persahabatan ini, karena kedua tim itu akan kembali bertemu dalam Piala Konfederasi Brasil 2013, Juni mendatang. “Saya sedang memperhitungkan untuk menjadikan tim ini dapat bersaing untuk Piala Konfederasi. Saya harus merekonstruksi mental juara tim ini,” tutur Big Phil, julukan Scolari.

Brasil yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 memiliki waktu yang panjang untuk mengadakan tur ujicoba. Apalagi Scolari yang dipanggil kembali menjadi pelatih tiga bulan lalu harus beradaptasi dengan para pemain muda yang secara temperamental harus bisa lebih konsisten.

Dalam pertandingan melawan “Zill Azzurr,i” Brasil unggul terlebih dahulu dua gol pada babak pertama. Tapi Italia lewat Balotelli sukses mengimbangi dan hingga laga berakhir skor sama kuat 2-2.

Italia yang masih mencari bentuk permainan terbaiknya dengan meramu skuad yang masih “pincang” langsung menyengat sejak menit pertama. Daniele de Rossi melakukan sentuhan “satu dua” dengan Pablo Daniel Osvaldo berkesempatan mengirimkan “passing” geledek dari sisi kiri kotak penalti Brasil. Namun, bola masih dapat diblok kiper Julio Cesar.

Italia tetap memegang kendali menit awal ini. Di menit kedua, giliran Emanuele Giaccherini yang meliuk-liuk di sisi kanan pertahanan Selecao. Sepakan kaki kanan mengarahkan bola ke sebelah kanan gawang, tetapi refleks Cesar membuat bola mentah dan keluar lapangan pertandingan.

Enam menit laga berjalan, umpan De Rossi kali ini membuat Mario Balotelli leluasa mengeksekusi peluang. Bola diarahkan striker AC Milan itu ke pojok kiri gawang Brasil, tetapi Cesar masih jeli mengantisipasi. Balotelli kembali mengancam tujuh menit kemudian. Namun, tembakan dari luar kotak penalti tim Samba, masih menyamping tipis di sebelah kanan gawang.

Walau pun menggebrak, serangan Italia sifatnya sporadic dan mereka hanya bisa mempertontonkannya hingga menit ke-16 ketika Osvaldo mencoba melepas tendangan keras dengan kaki kanannya. Namun, lagi-lagi Cesar masih dapat menjangkau.

Setelah itu Brasil bangkit dan serangan silih berganti. Namun, tembakan Fernando dari luar kotak penalti Italia, masih menyamping di sebelah kiri Gianluigi Buffon.

Selecao unggul lebih dulu pada menit ke-33. Berawal dari umpan tarik, Fred berhasil menceploskan bola ke kanan jala Buffon. Kiper Juventus itu masih dapat membaca, tetapi bola terlalu deras untuk dimentahkan.

Sebelum peluit turun minum, Cesare Prandelli memasukkan Stephan El Shaarawy yang menggantikan Osvaldo. Terbukti, pergantian itu membuat Italia makin menyerang pada paruh kedua.

Pada menit ke-54, Riccardo Montolivo mengirimkan umpan ke muka gawang Brasil. Dengan tenang, De Rossi pun men-slot bola ke pojok kanan bawah dan gagal dijangkau Cesar. Italia 1-2 Brasil.

Dua menit berselang, Balotelli beraksi dengan brilian. Bomber AC Milan itu melesakkan bola dari luar kotak penalti dengan sepakan kanannya. Cesar pun gagal mengantisipasi sehingga bola meluncur mulus ke pojok kanan gawang Brasil. Namun, bola masih melambung dan melebar.