close
Nuga Bola

Anfield Stadium Masih Jadi Hantu Bagi City

Anfield Stadium masih menjadi “hantu” dan belum mengulurkan salam bersahabat dengan Manchester City, usai klub Etihad itu di begal Liverpool dua gol berbanding satu gol, dalam laga yang saling jual serangan, Minggu malam WIB, 01 Maret 2015, di pekan kedua puluh tujuh Premier League.

Kemenangan Liverpool ini makin mendekatkan klub Anfield ini dengan zona Liga Champions setelah menggeser Tottenhamp Hotspur untuk mengisi posisi lima klasemen, berada di bawah Manchester United yang tadi malam dikudeta Arsenal dari posisi tiga setelah “The Gunners” menang dua gol tanpa balas dari Everton.

Persaingan untuk mendapatkan posisi Liga Champions ini makin berhimpitan di antara klub paling elitis Premier League dengan Chelsea berada di puncak.

Walau pun gagal mengalahkan Liverpool semalam Manchester City belum lagi membunuh “ambisi”nya untuk mendekati Chelsea di puncak klasemen

Laga Minggu malam itu, sebenarnya merupakan sebuah misi senyap bagi City untuk mengakhiri rekor buruk mereka di Anfield.

Sejak dua gol Nicolas Anelka memenangkan mereka dengan skor dua gol berbanding satu dua belas tahun lalu, City belum pernah menang di sana dengan hanya empat kali maksimal meraih hasil imbang dan tujuh kali kalah.

Dengan kondisi ‘Si Merah’ yang tak ideal usai bermain seratus dua puluh menitt plus adu penalti melawan Besiktas di Liga Europa, City punya modal kuat untuk meraih tiga poin plus memangkas jarak lima poin dengan pemuncak Premier League, Chelsea.

Namun sayangnya misi itu gagal tercapai karena dua gol indah masing-masing dari Jordan Henderson dan Philippe Coutinho hanya sekali mampu dibalas oleh Edin Dzeko.

Kemenangan Liverpool ini membuat mereka berhasil memangkas poin, yang hanya tinggal tujuh poin.
Anfield memang masih angker untuk City.

Berbagai pujian layak dialamatkan kepada Brendan Rodgers, yang berhasil melalukan eksperimen dalam skema permainan Liverpool.

Salah satunya legenda The Reds, Jamie Carragher, yang melontarkan sanjungannya.

Seperti diketahui, kepergian Luis Suarez ke Barcelona benar-benar membuat Liverpool berubah. Di antaranya dengan menempatkan Raheem Sterling sebagai ujung tombak, padahal posisi aslinya adalah penyerang sayap.

Tak sampai di situ, Rodgers juga melakukan revolusi di segi skema permainan tim ketika berlaga. The Anfield Gank kini lebih sering memainkan formasi tiga-empat-tiga dan Emre Can yang berposisi gelandang murni, kini ditempatkan sebagai pemain bertahan.

Meski tak langsung mambuahkan performa yang konsisten, namun seiring berjalannya waktu para pemain Liverpool bisa menjalankan perannya dengan sangat baik. Carragher menjadi salah satu yang memberikan pujian terhadap penampilan The Reds saat ini.

“Ada Komite Transfer di Liverpool dan Rodgers menjadi bagian dari komite tersebut. Tak mungkin Emre Can dibeli untuk dijadikan sebagai bek tengah kanan atau Dejan Lovren sebagai bek kiri. Mereka mulanya didatangkan bukan untuk bermain di posisinya saat ini, dan ini jelas sangat aneh,” kata Carragher kepada Sky Sport, Senin, 02 Maret 2015

“Pujian untuk Rodgers. Ia sangat layak mendapatkan semua pujian saat ini, karena Liverpool tak hanya bermain apik dan terus menang, namun mereka telah menemukan sebuah sistem bermain yang bahkan tak bisa dibendung City,” tambahnya.

Keluar sebagai pahlawan kemenangan Liverpool ini adalah Philippe Coutinho. Ia benar-benar menjadi pahlawan kemenangan Liverpool atas Manchester City di laga lanjutan Premier League, Minggu 1 Maret 2015. Bahkan sang rekan, Adam Lallana, menyebut gelandang asal Brasil itu bak penyihir kecil.

Lallana yang menyaksikan torehan gol mantan penggawa Inter Milan itu, mengaku sangat terkesan. Tak tanggung-tanggung, ia mengibaratkan Coutihho seperti penyihir yang memiliki kekuatan magis.

“Itu kemenangan besar bagi kami, Kami punya momentum, mereka adalah calon juara dan kami layak mendapatkan kemenangan ini. Sedikit sentuhan dari penyihir kecil, pada akhirnya datang dengan gol yang sangat indah. Dengan pemain seperti itu, kami akan pergi jauh,” jelas Lallana, seperti dilansir Sportsmole, Senin. 02 Maret 2015.

“Sistem permainan kami telah menyebabkan masalah bagi lawan, manajer mengatakan tetap sabar dan menemukan ruang ketika berlaga. Saya pikir, kami beruntung tidak tertekan di babak pertama.”

“ Para pemain menunjukkan karakter yang kuat, banyak bermain di tengah pekan dan memiliki penerbangan luar biasa. Tapi kami menunjukkan bahwa kami bisa terus berjuang,” lanjutnya.

Tags : slide