close
Nuga Bola

Ancelotti: Gelar Kesepuluh Champions Untuk El Real

“Gelar kesepuluh Champions League dan patahkan Barca di La Liga.” Dua janji “Don” Carlo. Seebihnya? Permainan spektakuler untuk “El Real.” Dan itu tak biasanya diucapkan “Don” Carlo. Tapi untuk Madrid ia harus meninggikan suara dan meretorikakan ambisi.

Dan dalam tiga bahasa, yakni Spanyol, Perancis, dan negara asalnya, Italia, Ancelotti mengatakan bahwa tujuannya adalah membantu Los Galacticos memenangi gelar ke-10 di ajang Liga Champions dan menghentikan dominasi rival abadi mereka, Barcelona, di Spanyol.

Itulah kehadiran pertama dan komentar “resmi” pertama Carlo di Bernabeu yang diapit oleh Emilio Butragueno, direktur klub yang pernah bersitegang ketika sama-sama jadi pemain pada era 1980-an, dan Zinedine Zidane, yang akan menjadi salah satu asistennya di bangku cadangan.

“Saya suka sepak bola dan itulah mengapa Real Madrid menjadi impianku, dan hari ini, mimpi itu jadi kenyataan,” ujar Ancelotti. “Saya tak berpikir Real Madrid akan menjadi akhir karierku, tetapi harapanku. Saya akan berada di sini dalam jangka waktu yang lama,” tambah pria berusia 54 tahun tersebut, yang dua kali mengangkat trofi Liga Champions bersama AC Milan, baik sebagai pemain maupun pelatih.

Sementara itu Florentino Perez, sang “bossas” El Real, mengakui bahwa Carlo Ancelotti merupakan salah satu pelatih hebat di dunia. Namun, ia mengingatkan bahwa tekanannya sebagai Pelatih Madrid akan sangat berat, bahkan mungkin belum pernah ia alami sebelumnya.

Ancelotti meninggalkan posnya sebagai Pelatih Paris Saint-Germain untuk menerima tawaran Madrid. Sebelumnya, posisi pelatih Madrid dipegang Jose Mourinho yang kini memilih kembali menangani Chelsea.

Menjadi pelatih Madrid memang harus siap menghadapi tekanan. Sebab, klub ini beserta suporternya selalu menginginkan kemenangan dan gelar, juga permainan yang menarik. Wajar, jarang ada pelatih yang bertahan lama, meski mampu menghadirkan gelar.

“Di candi Madridismo (Santiago Bernabeu), kami mengawali halaman baru dengan Carlo Ancelotti sebagai pelatih tim utama,” kata Perez.

“Ia orang yang memiliki pengetahuan pertandingan yang hebat, pemenang yang inteligen, dan pribadi yang luar biasa. Ancelotti terbiasa dengan tekanan sangat tinggi selama kariernya sebagai pelatih. Tapi, ia harus tahu bahwa segala tekanan yang pernah ia alami itu tak ada apa-apanya dibanding tekanan yang sedang menunggunya di klub ini,” ungkapnya.

Perez menyatakan tak memiliki keraguan sama sekali terhadap kemampuan Ancelotti. Namun, ia berharap pealtih asal Italia itu sudah siap menghadapi situasi yang akan terjadi.

“Kita sedang membicarakan salah satu pelatih terbaik di dunia. Sebagai pemain, dua menjadi bagian fundamental dari kehebatan AC Milan. Tapi, Carlo, Anda tahu bahwa Liga Champions merupakan trofi yang paling kami inginkan, baik dari anggota klub maupun suporter,” tegasnya.

“Impian Ancelotti adalah melatih Real Madrid dan sekarang menjadi kenyataan. Tantangan akan dimulai dari sini, dan di sini tantangan selalu besar,” tutupnya.